Tag Archives: taqwa

10 HARI AWAL DZULHIJJAH [10/10]

๐Ÿ‡ซโ€Œ๐Ÿ‡ฆโ€Œ๐Ÿ‡ฎโ€Œ๐Ÿ‡ฉโ€Œ๐Ÿ‡ฆโ€Œ๐Ÿ‡ญโ€Œ
๐Ÿ‡ฉโ€Œ๐Ÿ‡ฟโ€Œ๐Ÿ‡บโ€Œ๐Ÿ‡ฑโ€Œ๐Ÿ‡ญโ€Œ๐Ÿ‡ฎโ€Œ๐Ÿ‡ฏโ€Œ๐Ÿ‡ฏโ€Œ๐Ÿ‡ฆโ€Œ๐Ÿ‡ญโ€Œ

๐Ÿ”— https://t.me/alwasathiyah

10 HARI AWAL DZULHIJJAH

(Bagian 10/10)

FAIDAH ke – 40

Barangsiapa mengetahui bahwa apa yang ia cari itu seringkali lebih rendah dari apa yang ia upayakan

โ€ข Ketahuilah, sesungguhnya jualan Allah itu lebih mahal
โ€ข Dan ketahuilah, sesungguhnya jualan Allah itu adalah surga

Karena itu mari kita bersegera untuk beramal shalih dan bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. Dengan cara meninggalkan dosa dan maksiat, berpaling dari dosa, menyesal atasnya dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali.

Di samping itu juga mengembalikan hak kepada yang pernah kita zhalimi, apabila dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusiaโ—

Marilah kita jadikan 10 hari Dzulhijjah ini sebagai awal baru perjanjian kita dengan Allah:
โ€œWahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. Semoga saja Tuhan kalian menghapuskan dosa-dosa kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga-surga-Nya yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.โ€

FAIDAH ke – 41

Di antara bentuk faqih-nya seorang muslim adalah, hendaknya ia mengkombinasikan di 10 hari Dzulhijjah ini antara ibadah-ibadah yang bersifat khusus, seperti dzikir dan sholat, dengan ibadah-ibadah dan amalan shalih yang bermanfaat lainnya yang dapat menambah manfaat dan ganjaran pahalanya.

FAIDAH ke – 42

Beramal shalih di 10 hari ini dan menjauhi kemaksiatan, dapat mendidik seorang muslim untuk mengagungkan syiar-syiar Allah dan menjaga batasan-batasannya, yaitu 10 hari di bulan haram (suci) ini, sebagaimana firman Allah ุฌู„ ุฌู„ุงู„ู‡ tentang bulan-bulan haram:

( ููŽู„ูŽุง ุชูŽุธู’ู„ูู…ููˆู’ุง ูููŠู’ู‡ูู†ู‘ูŽ ุงูŽู†ู’ููุณูŽูƒูู…ู’ )

โ€œDan janganlah kamu menzhalimi dirimu sendiri di dalam bulan-bulan ini.โ€
(QS. at-Taubah: 36)

Dan firman-Nya ุฌู„ ุฌู„ุงู„ู‡ :

(ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุนูŽุธู‘ูู…ู’ ุดูŽุนูŽุงุฆูุฑูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ ุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆุจู)

โ€œDan barangsiapa yang mengagungkan syiar-syiar Allรขh, maka sesunggunya hal ini timbul dari ketakwaan hati.โ€
(QS. al-Hajj: 32)

Dan juga firman-Nya:

(ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุนูŽุธู‘ูู…ู’ ุญูุฑูู…ูŽุงุชู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู„ูŽู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฑูŽุจู‘ูู‡ู)

โ€œDan barangsiapa yang mengagungkan apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu lebih baik baginya di sisi tuhannya.โ€
(QS. al-Hajj: 30)

FAIDAH ke – 43

Beramal shalih di 10 hari istimewa ini, mempersiapkan bekal di dalamnya dengan berbagai amal ketaatan dan kebaikan, dan berinvestasi di momen langka yang tidak berulang-ulang kesempatannya di dalam setahun, maka ini adalah pendidikan yang baik bagi jiwa di atas ketaatan kepada Allah ุฌู„ ุฌู„ุงู„ู‡ dan menambah keimanan.

Hal ini dapat memicu dan memotivasi untuk beramal penuh selama setahun.

FAIDAH ke – 44

Istri dan anak-anak kita sejatinya adalah amanat di leher kita.

Di dalam hadits disebutkan:

ยซูƒูู„ู‘ููƒูู…ู’ ุฑูŽุงุนู ูˆูŽู…ูŽุณู’ุคูˆู„ูŒ ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุนููŠู‘ูŽุชูู‡ยป

โ€œSetiap kalian ini adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.โ€
(HR. Bukhari: 2409 dan Muslim: 1829)

Maka hendaknya kita bersungguh-sungguh mendidik anak kita untuk mengagungkan 10 hari yang mulia ini, mendorong mereka untuk beramal ketaatan di dalamnya, melatih mereka dan menjelaskan keutamaannya kepada mereka sebelum masuk waktunya agar mereka bisa bersiap sedia menyambutnya. Serta hendaknya kita juga bisa menjadi sumber keteladanan bagi mereka di dalam mengagungkan hari yang mulai ini.

Mari kita meraih keberuntungan ini dan beramal sebelum ajal tiba..

- SELESAI -

๐Ÿ“– Penyusun:
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid hafizhahullah

๐Ÿ–Š Dialihbahasakan oleh:
โ„ณู€โ‚ฐโœ
โœฟโเฟโโœฟ
@abinyasalma


๐Ÿ‘ฅ Al-Wasathiyah Wal-I’tidฤl
โœ‰ TG : https://t.me/alwasathiyah
๐ŸŒ Blog : alwasathiyah.com
โ€Œ๐Ÿ‡ซ FB : fb.com/wasathiyah
๐Ÿ“น Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
๐Ÿ“ท IG : instagram.com/alwasathiyah
๐Ÿ”Š Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad

๐Ÿ–‡ ebook 44 Faidah (10 Hari Awal Dzulhijjah)

๐Ÿ”— Silahkan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.

JIKA SAHABAT MELAKUKAN KEBURUKAN [ IKHTILATH ] , HARUSKAH DIJAUHI ?


TANYA JAWAB

JIKA SAHABAT MELAKUKAN KEBURUKAN (IKHTILATH), HARUSKAH DIJAUHI?

๐Ÿ“ PERTANYAAN :

Assalamu ‘alaykum warahmatullahi wabarakatuh.

Bismillaah. Ana saat ini sekolah, dan qadarallaah akhwat dan ikhwan campur. Ana dulu berteman sama salah satu santri akhwat, alhamdulillah dulu ana dan teman ana nggak deket sama ikhwan. Tapi tiba tiba setelah libur panjang kemarin, dan dia dekat sama santri lain, akhwat juga yang satu kelas juga sama ana. Tiba tiba dia menjauhi ana cuma karena dia dekat sama yang lain, dan sekarang ana perhatikan dia di kelas sering dekat sama ikhwan. Di luar sekolah juga dia sering main sama ikhwan tersebut. Lalu sikap ana harus bagaimana? Apa ana jauhi dia aja? Syukran.

โž–โž–โž–โž–โž–
๐Ÿ“š JAWABAN :

Wa’alaykumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Ketika bersekolah di tempat bercampur antara akhwat dan ikhwan itu adalah sebuah musibah.

Jika tidak memungkinkan mencari sekolah yang tidak bercampur, hendaknya kita berusaha untuk menjauhi sebab-sebab fitnah semampunya dan hendaknya meminimalisir untuk berinteraksi dengan lawan jenis.

Berkaitan dengan sahabat sesama akhwat yang mulai menjauh, selama kita sendiri dengan dia bersahabat baik, menunaikan hak-hak dia sebagai muslim kemudian dia menjauhi kita, sebaiknya kita tidak ikut menjauhi dan tetap bersikap seperti biasa.

Namanya sahabat idealnya bersama baik suka maupun duka. Jika kita dijauhi kita tidak perlu ikut menjauh, kalau bisa dinasihati kita nasihati, komunikasikan dengan baik bicara dari hati ke hati, mungkin ada hal-hal yang membuat dia marah dengan kita kemudian kita minta maaf meskipun kita tidak merasa melakukan kesalahan/keburukan.

Persahabatan yang baik itu persahabatan di atas nilai-nilai agama. Jika dengan bersahabat dapat menyeret kita pada keburukan, maka sebaiknya ditinggalkan.

Tetapi apabila kita bersahabat semakin menambah keimanan, menambah ilmu, menambah kebaikan, hendaknya tetap bersahabat dengan dia.

Jika kita melihat sahabat kita melakukan keburukan (bercampur dengan ikhwan), lumrah jika kita sedih, karena kita tidak suka sahabat kita jatuh dalam kemaksiatan.

Yang harus kita lakukan adalah menasihati dengan baik tanpa bermaksud menggurui, diingatkan dengan cara yang baik, selebihnya serahkan kepada Allah dan bukan lagi tanggung jawab kita bila dia mau menerima atau tidak.

ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู…ู ุจุงู„ู€ุตู€ูˆุงุจ


Pertanyaan dijawab oleh :

โ„ณู€โ‚ฐโœ
โ€‹โœฟโเฟโโœฟโ€‹
@abinyasalma

๐Ÿ”— Silahkan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.


๐Ÿ‘ฅ Al-Wasathiyah Wal-I’tidฤl
โœ‰ Telegram:ย  https://t.me/alwasathiyah
๐ŸŒ Blog : alwasathiyah.com
โ€Œ๐Ÿ‡ซ Facebook : fb.com/wasathiyah
๐Ÿ“น Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
๐Ÿ“ท Instagram : instagram.com/alwasathiyah
๐Ÿ”Š Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad