🇰🇪🇺🇹🇦🇲🇦🇦🇳 🇲🇺🇭🇦🇷🇷🇦🇲
(Bagian 6 )
DOSA YANG GUGUR SAAT PUASA ’ASYURA
Al-Imam an-Nawawi rahimahullah berkata:
« يكفر كل الذنوب الصغائر، وتقديره يغفر ذنوبه كلها إلاّ الكبائر »
“Dosa yang digugurkan adalah semua dosa-dosa kecil, maksudnya adalah semua dosa-dosanya diampuni kecuali dosa besar.”
Kemudian al-Imam an-Nawawi melanjutkan:
«صوم يوم عرفة كفارة سنتين، ويوم عاشوراء كفارة سنة، وإذا وافق تأمينه تأمين الملائكة غفر له ما تقدم من ذنبه
“Puasa Arafah itu menggugurkan dosa dua tahun sedangkan puasa ’Asyura menggugurkan dosa setahun. Apabila aminnya seseorang berbarengan dengan aminnya Malaikat, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
كل واحد من هذه المذكورات صالح للتكفير، فإن وجد ما يكفره من الصغائر كفّره، وإن لم يصادف صغيرة ولا كبيرة كتبت به حسنات،
ورفعت له به درجات وإن صادف كبيرة أو كبائر ولم يصادف صغائر رجونا أن تخفف من الكبائر.»
Semua hal yang disebutkan di sini, benar akan digugurkan (dosa-dosanya). Apabila didapati padanya ada dosa-dosa kecil, maka akan digugurkan.
Namun jika tidak didapati adanya dosa kecil apalagi besar, maka akan ditetapkan kebaikan baginya dan diangkat derajatnya.
Namun apabila didapati dosa besar tanpa disertai dosa kecil, maka kami harapkan dapat meringankan dosa besarnya.”
Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah rahimahullah berkata:
«وتكفير الطهارة، والصلاة، وصيام رمضان، وعرفة، للصغائر فقط.»
“Pengguguran dosa pada thaharah (wudhu), shalat, dan puasa Ramadhan, serta Arafah dan ’Asyura, hanya menggugurkan dosa-dosa kecil saja.”
• Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab Juz 6, Bab Shaum Yawm Arofah.
•• Al-Fatawa al-Kubra, Juz 5.
JANGAN TERLENA DENGAN BALASAN PUASA
Sejumlah orang terlena dan tertipu dengan hanya berpegang pada keutamaan (yang dapat menggugurkan dosa) seperti puasa hari ’Asyura atau Arafah.
Sampai-sampai mereka berdalih (untuk meninggalkan kewajiban dan melakukan dosa),
“Puasa ’Asyura akan menggugurkan semua dosa setahun penuh, dan puasa Arafah lebih bertambah lagi balasannya.”
Ibnul Qayyim rahimahullah menjawabnya:“Orang yang tertipu ini apa tidak tahu bahwa puasa Ramadhan dan sholat lima waktu itu lebih besar dan lebih agung lagi daripada puasa Arafah dan ’Asyura.
Hal ini dapat menggugurkan di antara amalan tersebut selama menjauhi dosa besar.
Ramadhan satu ke Ramadhan berikutnya, Jum’at satu ke Jum’at berikutnya, tidak akan mampu untuk menggugurkan dosa-dosa kecuali disertai dengan sikap meninggalkan dosa besar.
Menggabungkan dua hal ini -yaitu beribadah dengan disertai meninggalkan dosa besar- akan menguatkan digugurkannya dosa-dosa kecil.
Sejumlah orang yang tertipu, mereka mengira bahwa amal ketaatannya lebih banyak daripada kemaksiatannya. Karena ia tidak pernah mengintrospeksi keburukan dirinya dan memeriksa dosa dosanya. Apabila ia berbuat ketaatan, maka ia mengingatnya dan menghitungnya, seperti orang yang beristighfar dan bertasbih kepada Allah dengan lisannya sebanyak 100x dalam sehari, namun ia masih saja menggunjing kaum muslimin dan mengoyak-ngoyak kehormatan mereka serta berbicara dengan ucapan yang tidak diridhai Allah sepanjang hari.
Orang seperti ini mengharapkan keutamaan tasbih dan tahlil (yaitu dzikir yang dikerjalannya), namun ia tidak memperhatikan bagaimana akibat (buruk) bagi para penggunjing, pendusta, lagi pengadu domba, juga keburukan lisan lainnya. Beginilah kondisi tertipu yang sebenarnya.”
[ Al Mausu’ah al Fiqhiyyah, Juz 21, Bab Ghurur ]
- Bersambung, insyaAllah -
ℳـ₰✍
✿❁࿐❁✿
@abinyasalma
👥 Al-Wasathiyah Wal-I’tidāl
✉ Telegram: https://t.me/alwasathiyah
🌐 Blog : alwasathiyah.com
🇫 Facebook : fb.com/wasathiyah
📹 Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
📷 Instagram : instagram.com/alwasathiyah
🔊 Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad
Sumber:
📲 E-book : “Keutamaan Asyura & Bulan Muharram”
📎 http://bit.ly/e-asyura
🔗 Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.