penghunisurga | Al-Wasathiyah wal I'tidal

Bagian 6/6

🇸‌🇪‌🇷‌🇮‌🇦‌🇱‌ 🇫‌🇮‌🇶‌🇭‌
🇼‌🇦‌🇳‌🇮‌🇹‌🇦‌

MENJADI WANITA PENGHUNI SURGA

(Bagian 6/6)

Wanita Surgawi

Kata Nabi ﷺ :

« ألا أخبركم بنسائكم في الجنة ؟ الودود الولود إذا غضبت أو أسيء إليها أو غضب زوجها قالت: هذه يدي في يدك لا أكتحل بغمض حتى تر ضى »

Mau kalian kukabarkan tentang isteri-isteri kalian di dalam surga? Yaitu mereka adalah wanita yang penyayang lagi subur. Apalagi mereka marah, atau diperlakukan buruk, atau suaminya marah kepadanya, maka mereka mengatakan : “Ini tanganku di gennggaman tanganmu,aku tidak akan bisa memejamkan mata sampai engkau Ridha kepadaku (memaafkanku).”
(Shahih at-Targhib : 1941)

Wanita yang shalihah adalah wanita yang pandai berterima kasih kepada suaminya.
Rasulullah ﷺ bersabda:

« لا ينظر الله إلى امراة لا تشكر لزوجها »

“Allah tidak akan memandang wanita yang tidak mau bersyukur (berterima kasih) kepada suaminya”.
(HR. an-Nasa’i dan Hakim dengan sanad yang shahih)

Juga sabda Nabinya ﷺ:

« لوكنت أمرت احدا أن بسجد لاحد لأمرت المرأة أن تسجد لز وجها »

“Sekiranya aku diperbolehkan untuk memerintahkan seseorang bersujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan wanita untuk bersujud kepada suaminya”.
(Shahih at-Targhib)

Wanita yang shalihah adalah wanita yang menyadari bahwa memenuhi hak suami termasuk bagian dari kewajiban memenuhi hak Allah.

Nabi ﷺ bersabda:

« ولا تؤدي المرأة حق الله عزوجل حتى تؤدي حق زوجها كله »

“Seorang wanita tidaklah dikatakan memenuhi hak Allah ﷻ sampai ia memenuhi hak suaminya secara penuh”.
(Shahih at-Targhib : 1943)

Nabi ﷺ juga memperingatkan kaum wanita dalam sabdanya:

إثنالا تجاوز صلا تهما رؤسهما ، عبد أبق من مواليه حتى يرجع ، ومرأة عصت زوجها حتى تر جع

“Ada dua golongan yang sholatnya tidak sampai melebihi kepalanya (yaitu tidak diangkat sampai kepada Allah, Pent), yaitu seorang bid’ah yang kabur dari tuannya sampai ia kembali kepadanya, dan seorang wanita yang membangkang dari suaminya sampai ia bertaubat.”
(Shahih at-Targhib : 1948)

SELESAI –

👥 Al-Wasathiyah Wal-I’tidāl
✉ TG : https://t.me/alwasathiyah
🌐 Blog : alwasathiyah.com
‌🇫 FB : fb.com/wasathiyah
📹 Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
📷 IG : instagram.com/alwasathiyah
🔊 Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad

📎 Sumber :
Book : Menjadi Wanita Penghuni Surga
Materi Kajian MT Ummatul Wahidah oleh :
Ustadz Abu Salma Muhammad

🔗 Silahkan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.

Bagian 5/6

🇸‌🇪‌🇷‌🇮‌🇦‌🇱‌ 🇫‌🇮‌🇶‌🇭‌
🇼‌🇦‌🇳‌🇮‌🇹‌🇦‌

MENJADI WANITA PENGHUNI SURGA

(Bagian 5/6)

🔗 https://t.me/alwasathiyah

Kunci 3: Menjaga Kemaluan

Allah mengharamkan zina
Zina termasuk perbuatan dosa besar paling keji dan mungkar
Zina merusak tatanan masyarakat dan bangsa
Hukuman zina adalah dirajam bagi muhshan dan dicambuk lalu diasingkan bagi yang ghoyr muhshon
5.Pezina akan rugi dunia dan akherat, kenikmatan sesaat namun kerugiannya langgeng
Zina membunuh rasa malu
Dan seterusnya

Kunci 4: Menaati Suami

Menaati suami memperoleh manisnya iman

ولا تَجدُ المراة حلاوة الإيمان حتّىغ تؤدّي حق زوجها

“Seseorang wanita tidak akan merasakan manisnya keimanan sampai ia memenuhi hak suaminya.”
(Shahih at-Targhiib, 1939)

Ketaatan kepada suami = surga atau neraka bagi isteri

فا نظري أين أنت منه إنما هو جنتك ونارك

“Perhatikanlah sikapmu terhadap dirinya (suami), karena sesungguhnya suami itu adalah surga atau neraka mu.”
(Shahih at-Targhiib: 1933)

Wanita Shalihah adalah wanita yang paling Menaati suami (dalam yang ma’ruf)

Ibnu ‘Abbas, sahabat Nabi yang paling ahli menafsirkan al-Qur’an (Turjumanul Qur’an) berkata tentang firman Allah Jalla wa A’la:

( فالصا لحات قانتات حافظات للغيب…)

“Maka wanita-wanita yang shalihah adalah qonitat mereka yang paling patuh dan paling menjaga diri ketika suaminya tidak ada…”
(QS. An-Nisa: 34)

Dikatakan قانتات (Qoonitaat) yaitu طائعات لأزواجهن wanita-wanita yang taat kepada suami-suami mereka.

Mereka tidak disebut طائعات (Thaa’i’aat) (namun disebut qaanitaat) karena kata “qunuut” (akar kata Qoonitaat) bermakna kepatuhan yang kuat dan sempurna

Bagaimana Mengetahui Seorang Istri Sebagai Seorang Wanita Yang Shalh Lagi Patuh?

… إن نظر إليها سرته

Jika ia dipandang, maka menyenangkan suaminya

… وإن أمرها أطا عته

Jika ia diperintah, maka mematuhi suaminya

… وإن أقسم أبرته

Jika ia mendapatkan bagian (giliran), maka ia menerimanya (dengan lapang) …

… وإن غابا عنها حفظته في نفسها وماله

Jika suaminya tidak ada di sisinya, maka ia menjaga kehormatannya dan harta suaminya …

… إن غاب عن عينها علمت ما يغضبه: فانتهت عنه

Jika suaminya berpaling darinya, maka ia tahu apa yang menyebabkan suaminya marah, lalu ia berhenti darinya (membuat suaminya marah) …

… ولا تصرفات لا يرضاها

Tidak ada tindakan-tindakan yang tidak diridhainya.

Bersambung, insya Allah –

📎 Sumber :
Book : Menjadi Wanita Penghuni Surga
Materi Kajian MT Ummatul Wahidah oleh :
Ustadz Abu Salma Muhammad

🔗 Silahkan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.

Media Berbagi Grup Ilmu dan Dakwah Al-Wasathiyah wal I'tidal