🇰🇦🇯🇮🇦🇳 🇵🇦🇷🇪🇳🇹🇮🇳🇬
KESHALIHAN ORANG TUA KUNCI KESUKSESAN PENDIDIKAN ANAK
(Bagian 9/10)
••• ════ ༻💐༺ ════ •••
Allah Subhanu wa Ta’ala hanya memerintahkan orang tua untuk mendidik anak semaksimal mungkin sehingga ia bisa menjaga anaknya dari api neraka.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ )
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”
( QS. At-Tahrim: 6 )
Yang bisa memberikan hidayah hati hanya Allah, bahkan ketika Nabi Muhammad sedih karena paman beliau yaitu Abu Thalib yang telah banyak berjasa dalam perjuangan islam meninggal dalam kondisi kafir. Maka Allah pun. mengingatkan Nabi Muhammad dengan. firman Nya,
( إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ )
“Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”
( QS. Al-Qashash: 56 )
Maka Taqdir Allah telah menetapkan ada orang tua yang sangat shalih dan sudah berjuang mendidik anaknya semaksimal mungkin akan tetapi anaknya tidak mendapatkan hidayah seperti Nabi Nuh terhadap putranya.
Dan terkadang juga orang tua yang kafir dan terjerumus dalam dosa dan maksiat, akan tetapi anaknya menjadi orang shalih seperti kisah Nabi Ibrahim bersama ayahnya. Selama orang tua sudah berusaha semaksimal dalam mendidik anaknya, maka ia tidak tercela dan diadzab disebabkan karena dosa anaknya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
( وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا يَخَافُ ظُلْمًا وَلَا هَضْمًا )
“Dan barang siapa mengerjakan kebajikan sedang dia (dalam keadaan) beriman, maka dia tidak khawatir akan perlakuan zhalim (terhadapnya) dan tidak (pula khawatir) akan pengurangan haknya.”
( QS. Tha-ha: 112 )
Ulama Ahli Tafsir mengatakan bahwa Dzulman (kedzaliman) adalah dosa orang lain ditimpakan kepadanya. Dan Hadhman yaitu dikurangan kebaikan yang ia kerjakan. Ibnu Abbas ketika menafsirkan ayat ini berkata,
َّل یخاف ابن آدم یوم القیامة أن یظلم فیزاد علیه في سیئاته، وَّل یظلم فیهضم
.في حسناته
“Manusia jangan takut di hari kiamat dari didzalimi dengan ditambahkan melebihi dari kejelekannya, dan didzalimi dengan dikurangi dari kebaikannya”
Akan tetapi yang tercela adalah orang tua yang tidak peduli dengan pendidikan anaknya.
Dari ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
ثَلَا ثَةٌ قَدْ حـرَّ اللَّهُ عَلَيْهِمْ الْجَنَّةَ مُدْمِنُ الْخَمْرِ وَالْعَاقُّ وَالدَّيُّوثُ الَّذِي يُقِرُّ فِي أَهْلِهِ الْخَبَثَ
“Tiga orang yang Allah haramkan surga: pecandu khomer, orang yang durhaka, dan Dayyuts yang membiarkan dosa dalam keluarganya”
( HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Albani )
– Bersambung in syaa Allah –
••• ════ ༻💐༺ ════ •••
ℳـ₰✍
✿❁࿐❁✿
@abinyasalma
__________________
👥 Al-Wasathiyah Wal-I’tidāl
✉ TG : https://bit.ly/alwasathiyah
🌐 Blog : alwasathiyah.com
🇫 FB : fb.com/wasathiyah
📹 Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
📷 IG : instagram.com/alwasathiyah
🔊 Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad
📎Sumber :
PDF, Kajian Parenting XIII
Yayasan Anak Teladan – Komunitas Orang Tua Teladan
Masjid Ash-shaff Emerald Bintaro | Sabtu, 17 Agustus 2019/16 Dzulhijjah 1440
🔗 Silahkan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.