Tag Archives: kesembilan

10 PRINSIP MERAIH ISTIQOMAH

1โƒฃ0โƒฃ ๐Ÿ‡ตโ€Œ๐Ÿ‡ทโ€Œ๐Ÿ‡ฎโ€Œ๐Ÿ‡ณโ€Œ๐Ÿ‡ธโ€Œ๐Ÿ‡ฎโ€Œ๐Ÿ‡ต
๐Ÿ‡ฒโ€Œ๐Ÿ‡ชโ€Œ๐Ÿ‡ทโ€Œ๐Ÿ‡ฆโ€Œ๐Ÿ‡ฎโ€Œ๐Ÿ‡ญ
๐Ÿ‡ฎโ€Œ๐Ÿ‡ธโ€Œ๐Ÿ‡นโ€Œ๐Ÿ‡ฎโ€Œ๐Ÿ‡ถโ€Œ๐Ÿ‡ดโ€Œ๐Ÿ‡ฒโ€Œ๐Ÿ‡ฆโ€Œ๐Ÿ‡ญ

โ€ขโ€ขโ€ข โ•โ•โ•โ• เผป๐Ÿ’Žเผบ โ•โ•โ•โ• โ€ขโ€ขโ€ข

“`PRINSIP KESEMBILAN“`
[ Bagian 2/2 ]

PENGHALANG ISTIQOMAH
ADALAH SYUBHAT
YANG MENYESATKAN
DAN SYAHWAT
YANG MEMBINASAKAN

Di sini sepantasnya kami menghadirkan suatu perumpamaan yang indah lagi agung, yang memiliki manfaat sangat besar, yaitu hadits yang diriwayatkan di dalam Musnad (Imam Ahmad) dan Jฤmiโ€™ at-Tirmidzฤซ serta selainnya, hadits dari an-Nawwฤs bin Samโ€™ฤn radhiyallฤhu โ€˜anhu dari Rasulullah ๏ทป bahwa beliau bersabda,

ยซุถูŽู€ุฑูŽุจูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽุซูŽู€ู„ู‹ุง ุตูู€ุฑูŽุงุทู‹ุง ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู€ู…ู‹ุง ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุฌูŽู†ู’ุจูŽู€ุชูŽูŠู’ ุงู„ุตู‘ูู€ุฑูŽุงุทู ุณูู€ูˆุฑูŽุงู†ู ูููŠู‡ูู€ู…ูŽุง ุฃูŽุจู’ู€ูˆูŽุงุจูŒ ู…ูููŽุชู‘ูŽุญูŽู€ุฉูŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฃูŽุจู’ู€ูˆูŽุงุจู ุณูุชูู€ูˆุฑูŒ ู…ูุฑู’ุฎูŽู€ุงุฉูŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุจูŽุงุจู ุงู„ุตู‘ูู€ุฑูŽุงุทู ุฏูŽุงุนู ูŠูŽู‚ูู€ูˆู„ู ุฃูŽูŠู‘ูู€ู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽู€ุงุณู ุงุฏู’ุฎูู„ูู€ูˆุง ุงู„ุตู‘ูู€ุฑูŽุงุทูŽ ุฌูŽู…ููŠู€ุนู‹ุง ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุชูŽููŽุฑู‘ูŽุฌูู€ูˆุง ูˆูŽุฏูŽุงุนู ูŠูŽุฏู’ุนูู€ูˆ ู…ูู†ู’ ุฌูŽู€ูˆู’ูู ุงู„ุตู‘ูู€ุฑูŽุงุทู ููŽุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ูŠูŽูู’ุชูŽู€ุญู ุดูŽูŠู’ู€ุฆู‹ุง ู…ูู€ู†ู’ ุชูู„ู’ู€ูƒูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุจู’ู€ูˆูŽุงุจู ู‚ูŽู€ุงู„ูŽ ูˆูŽูŠู’ุญูŽู€ูƒูŽ ู„ูŽุง ุชูŽูู’ุชูŽุญู’ู€ู‡ู ููŽุฅูู†ู‘ูŽู€ูƒูŽ ุฅูู†ู’ ุชูŽูู’ุชูŽุญู’ู€ู‡ู ุชูŽู„ูุฌู’ู€ู‡ู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูู€ุฑูŽุงุทู ุงู„ู’ุฅูุณู’ู€ู„ูŽุงู…ู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูู€ูˆุฑูŽุงู†ู ุญูู€ุฏููˆุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุชูŽุนูŽู€ุงู„ูŽู‰ ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุจู’ู€ูˆูŽุงุจู ุงู„ู’ู…ูููŽุชู‘ูŽุญูŽู€ุฉู ู…ูŽุญูŽู€ุงุฑูู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุชูŽุนูŽู€ุงู„ูŽู‰ ูˆูŽุฐูŽู„ูู€ูƒูŽ ุงู„ุฏู‘ูŽุงุนูู€ูŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุฃู’ุณู ุงู„ุตู‘ูู€ุฑูŽุงุทู ูƒูุชูŽู€ุงุจู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู€ุฒู‘ูŽ ูˆูŽุฌูŽู€ู„ู‘ูŽ ูˆูŽุงู„ุฏู‘ูŽุงุนูู€ูŠ ููŽู€ูˆู’ู‚ูŽ ุงู„ุตู‘ูู€ุฑูŽุงุทู ูˆูŽุงุนูู€ุธู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูููŠ ู‚ูŽู„ู’ู€ุจู ูƒูู€ู„ู‘ู ู…ูุณู’ู„ูู€ู…ูยป
โ€œAllah memberikan perumpamaan berupa jalan yang lurus, dan di kedua sisi jalan itu terdapat dua buah dinding, dan pada kedua dinding itu terdapat pintu-pintu yang terbuka lebar. Kemudian di atas setiap pintu terdapat tabir penutup yang halus dan di atas setiap pintu terdapat penyeru yang berkata, ‘Wahai sekalian manusia, masuklah kalian semua ke dalam Shirฤth dan janganlah kalian menoleh kesana kemari.’ Sementara di bagian dalam Shirฤth juga terdapat penyeru yang selalu mengajak untuk menapaki Shirฤth, dan jika seseorang hendak membuka pintu-pintu yang berada di sampingnya, maka ia berkata, ‘Celaka kamu! jangan sekali-kali kamu membukanya. Karena jika kamu membukanya maka kamu akan masuk ke dalamnya.’ Ash-Shirฤth adalah Islam. Kedua dinding itu merupakan batasan-batasan Allah Ta’ala. Sementara pintu-pintu yang terbuka adalah hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Dan adapun penyeru di depan Shirฤth adalah Kitabullah (Al Qur`an). Sedangkan penyeru dari atas Shirฤth adalah penasihat Allah yang terdapat pada setiap hati orang yang beriman.โ€
(HR. Ahmad (17634), Tirmidzฤซ (2859) dan Hakim (I/144). Imam Hakim menilainya shahih dan disepakati oleh adz-Dzahabฤซ. Al-Albani juga menshahihkannya di dalam Shahฤซh al-Jฤmiโ€™ (3887)).

Bayangkanlah permisalan ini, semoga Allah memberikan manfaat kepadamu.

Allah memberikan perumpamaan jalan yang lurus, dan di setiap sisi jalan tersebut ada dua buah dinding.

Jika anda berjalan di jalan lurus ini, maka di sebelah kanan anda ada tembok dan di sebelah kiri anda juga ada tembok.

Di kedua tembok ini ada pintu-pintu yang sangat besar, yang anda temui di kanan dan kiri anda saat melewatinya.

Di pintu-pintu ini dipasang tirai yang sangat halus, dan anda pastinya tahu bahwa pintu yang dipasang tirai tidak seperti pintu-pintu lain yang berkunci.

Pintu yang hanya ditutup tirai dapat anda masuki tanpa ada kesulitan dan tidak ada satupun yang dapat menghalangi anda memasukinya.

Seorang muslim yang istiqomah, jika dirinya hendak masuk ke dalam syahwat maka ia dapati hatinya menahannya dan berontak sehingga ia menjadi tidak tenang dan tidak tentram.

Inilah dia penasihat (dari sisi) Allah di dalam hati seorang muslim.

Yang menjadi titik sorotan dari hadits ini adalah bahwa di tiap sisi jalan istiqomah terdapat pintu-pintu yang dapat mengeluarkan seseorang dari jalan istiqomah.

Pintu-pintu ini, secara global, kembalinya kepada dua hal :
(1) syubhat, atau (2) syahwat;
dan berpalingnya seseorang dari istiqomah itu juga lantaran syubhat dan syahwat.

Ibnul Qayyim rahimahullฤh berkata :

โ€œAllah ๏ทป telah membentangkan jembatan yang akan dilalui manusia dari atasnya, menuju ke surga, dan Allah pasangkan kalฤlฤซb (besi-besi pengait) yang dapat mengait (menahan) manusia lantaran amal perbuatan mereka. Demikian pula kalฤlฤซb batil (di dunia) berupa syubhat yang menyesatkan dan syahwat yang membinasakan, yang dapat menghalangi seseorang dari istiqomah di atas jalan yang benar dan melewatinya.

Adapun orang yang terpelihara (dari hal ini) adalah mereka yang Allah jaga.โ€
[ Ash-Showฤiqul Mursalah (IV/1256) ]

Seorang muslim dalam kondisi seperti ini, membutuhkan dua jenis hidayah agar dapat selamat dalam perjalannya, yaitu :

(1) Hidฤyah ilฤ ash-Shirฤthil Mustaqฤซm (petunjuk kepada jalan yang lurus) dan

(2) Hidฤyah fฤซ ash-Shirฤthil Mustaqฤซm (petunjuk ketika berada di jalan yang lurus).

Ibnul Qayyim Rahimahullรขhu berkata,

โ€œHidayah ilฤ ath-Tharฤซq dengan hidayah fฤซ ath-Tharฤซq adalah dua hal yang berbeda.

Pernahkah Anda melihat ada seseorang yang mengetahui jalan ke negeri si Fulan itu melalui jalan ini dan itu, namun ia tidak cakap melewatinya?

Karena melakukan perjalanan itu memerlukan hidayah (petunjuk) khusus tentang perjalanan itu sendiri, seperti pengetahuan tentang waktu tertentu yang tepat untuk melakukan perjalanan, sedangkan di waktu lainnya tidak disarankan, berbekal dengan air yang memadai dan mencukupi untuk perjalanan, bermalam di lokasi tertentu; ini semua adalah petunjuk (hidayah) di dalam melakukan perjalanan itu sendiri yang acapkali diabaikan oleh orang yang sudah mengetahui tujuan jalannya, akibatnya ia pun celaka dan tidak sampai tujuan.โ€
[ Risฤlatu Ibnil Qayyim ilฤ Ahadi Ikhwฤnihi (hlm. 9) ]

[ Bersambung, insyaAllah… ]

โ€ขโ€ขโ€ข โ•โ•โ•โ• เผป๐Ÿ’Žเผบ โ•โ•โ•โ• โ€ขโ€ขโ€ข

๐Ÿ” Dicuplik dari e-book :
10 PRINSIP MERAIH ISTIQOMAH
karya Prof. DR. Abdurrazzaq al-Badr.

Dialihbahasakan oleh:
โ„ณู€โ‚ฐโœ
โœฟโเฟโโœฟ
@abinyasalma

๐Ÿ”— Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.
_____

๐Ÿ‘ฅ WAG Al-Wasathiyah Wal-I’tidฤl
โœ‰ TG : https://bit.ly/alwasathiyah
๐ŸŒ Blog : alwasathiyah.com
โ€Œ๐Ÿ‡ซ FB : fb.com/wasathiyah
๐Ÿ“น Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
๐Ÿ“ท IG : instagram.com/alwasathiyah
๐Ÿ”Š Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad