Tag Archives: aqiqah

Q&A : Apakah Rosulullah Mengaqiqahi Dirinya Sendiri ?

الوسطية والاعتدال:

Question Answer 
APAKAH ROSULULLAH MENG-AQIQAHI DIRINYA SENDIRI ?
Tanya
Assalamu’alaikum Ustadz….

Apakah Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasalam pernah meng-aqigohi diri beliau sendiri? krn ada teman yg pernah mendengar hal itu, sedang ana kok blm pernah dengar…..
➖➖➖➖➖➖➖

Jawab
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 
Dewan fatwa Saudi mengatakan :

حديث أن النبي صلى الله عليه وسلم عق عن نفسه بعد النبوة ضعيف أو موضوع.

Hadits ttg Nabi ﷺ mengaqiqahi diri beliau sendiri setelah nubuwwah (kenabian) adalah hadits yang lemah atau palsu

Imam Nawawi rahimahullahu dalam Syarhul Muhadzdzab (VII/330) mengatakan :

 وأما الحديث الذي ذكره في عَقِّ النبي صلى الله عليه وسلم عن نفسه فرواه البيهقي بإسناده عن عبد الله بن محرربالحاء المهملة والراء المكررة عن قتادة عن أنس بأن النبي صلى الله عليه وسلم عق عن نفسه بعد النبوة وهذا حديث باطل .

Adapun hadits yang menyebutkan tentang Nabi ﷺ mengaqiqahi diri beliau sendiri, diriwayatkan oleh al-Baihaqi dengan sanad nya dari Abdullah bin Muharrar, dari Qotadah dari Anas, bahwa Nabi ﷺ mengaqiqahi diri beliau sendiri setelah nubuwwah, maka HADITS INI BATHIL. 
قال البيهقي : هو حديث منكر.

Al-Baihaqi mengatakan : Itu hadits yang MUNKAR. 
 وروى البيهقي بإسناده عن عبد الرزاق ، قال: إنما تركوا عبد الله بن محرر بسبب هذا الحديث.

Al-Baihaqi meriwayatkan sanad nya dari Abdurrazzaq, beliau mengatakan : sesungguhnya Abdullah bin Muharrar ditinggalkan dengan sebab hadits ini. 
 قال البيهقي : وقد روي هذا الحديث من وجه آخر عن قتادة ، ومن وجه آخر عن أنس ليس بشيء فهو حديث باطل وعبد الله بن محرر ضعيف متفق على ضعفه،

Al-Baihaqi berkata : hadits ini juga diriwayatkan dari jalan lain dari Qotadah, dan dari jalan lain dari Anas, namun Haditsnya tidak dianggap karena haditsnya bathil. Abdullah bin Muharrar Dhoif yang disepakati kedhaifannya. 
 قال الحافظ: هو متروك، والله تعالى أعلم.

Al-Hâfizh mengatakan : Abdullah bin Muharrar itu MATRUK (ditinggalkan riwayatnya). 

Wallahu a’lam. 
KESIMPULAN

 Hadits yang menjelaskan tentang Nabi mengaqiqahi dirinya setelah nubuwwah adalah hadits yang tidak kuat (lemah) bahkan dinilai palsu oleh sebagian ulama karena ada rawi Abdullah bin  Muharrar yang dinilai MATRUK. 
✍@abinyasalma 

__________________
✉Grup WhatsApp Al-Wasathiyah Wal I’tidål

♻Telegram:  https://bit.ly/abusalma 

🌐 Blog : alwasathiyah.com

💠Facebook : http://fb.me/abinyasalma81

🔰Youtube : http://bit.ly/abusalmatube

📷 Instagram : http://instagram.com/abinyasalma/

🌀Mixlr : http://mixlr.com/abusalmamuhammad/
Ref.Link 

http://www.alifta.net/fatawa/fatawaDetails.aspx?BookID=4&View=Page&PageNo=6&PageID=5162

Q&A : Seputar AQIQAH

الوسطية والاعتدال:

Question Answer

  SEPUTAR AQIQAH 

1⃣  Tanya
Assalaamu’alaikum Ustadz, 

Apa hukumnya jika aqiqah anak laki2 hanya 1 ekor kambing dikarenakan kurang mampu ustadz? Sementara yang sesuai sunnah aqiqah ke 7, 14, dan 21. Dan kita blm dapat uang hingga hari ke 21.

Apakah tetap harus 2 ekor ?

Jazaakallahu khayran
Jawab

بــسم اللّٰـه

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
🔹Hukum Aqiqah menurut pendapat ulama yang terkuat adalah sunnah mu’akkadah, tidak wajib. Sehingga pelaksanaannya adalah sunnah.

🔹Disunnahkan memotong 2 ekor kambing bagi anak laki-laki dan seekor kambing bagi anak perempuan. Namun ini sekali lagi hukumnya sunnah, tidak wajib.

🔹Apabila belum ada kelapangan rezeki, maka diperkenankan memotong seekor domba untuk anak laki. Sebagaimana hadits :
روى ابن عباس رضي الله عنه قال: ( عق رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الحسن والحسين عليهما السلام كبشا كبشاً )..”

Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah melakukan Aqiqah bagi Hasan dan Husain masing² seekor kambing.
قال النووي رحمه الله في شرحه :” السنة أن يعق عن الغلام شاتين, وعن الجارية شاة , فإن عق عن الغلام شاة حصل أصل السنة, ” انتهى من “شرح المهذب”(8/409) .
Imam Nawawi berkomentar :

Yang sunnah adalah memotong 2 ekor kambing untuk anak laki dan 1 ekor untuk anak wanita. Namun apabila hanya bisa memotong 1 ekor kambing saja untuk anak laki,  maka sudah mendapatkan pokok sunnah. (Syarhul Muhadzdzab VIII/409)

 

Syaikh Ibnu Utsaimin berkata :
” فإن لم يجد الإنسان، إلا شاة واحدة أجزأت ، وحصل بها المقصو، لكن إذا كان الله قد أغناه فالاثنتان أفضل ” انتهى من “الشرح الممتع” (7/492).

Apabila seseorang tidak memperoleh kecuali hanya seekor kambing saja maka ini sudah memadai dan sudah tercapai tujuannya. Namun jika Allah memberikan kekayaan (kemampuan) padanya maka 2 ekor lebih utama”

(Syarhul Mumti VII /492)

👆🏻Ini adalah pendapat jumhur dan pendapat terkuat.
🔹Berkenaan dengan hari ke 14,21, dst, itu riwayat nya sebenarnya lemah, walau pun sejumlah ulama seperti Ibnul Qoyyim masih berpegang dengannya…

Jadi, jika mau tunda hari ke-14 silakan, atau jika mau melakukan sebelum atau setelah hari ke-14 juga silakan.
Saran saya adalah tetap lakukan hari ke-7 walau dengan seekor kambing. Karena itu sudah memadai. Dan tidak perlu melakukan Aqiqah ulang dengan tambahan 1 ekor kambing yang kurang.

Wallahu a’lam.

➖➖➖➖➖➖➖
 2⃣ Tanya
Assalaamu’alaikum Ustadz…

Ana masih bingung, karena ada beberapa ustadz salaf di tempat ana yang mengatakan aqiqah itu wajib dengan landasan setiap ank itu tergadaikan, maka kita harus menebusnya dengan aqiqah (kurang lebih begitu inti pendapat ustadz tersebut). Jadi walau pun sudah lewat waktu sunnah aqiqah, aqiqah tetap harus dilaksanakan.  Bagaimana ya ustadz mengingat anak saya sekarang usianya sudah 4 tahun lebih ?

Jazaakallahu khayran
Jawab
➡ Bagaimana dengan anak yang hingga dewasa belum diaqiqahi? Apakah dia wajib mengaqiqahi dirinya?

Dalam hal ini ulama berbeda pendapat :

🔹Sebagian ulama berpendapat tidak perlu dia mengaqiqahi untuk dirinya sendiri, karena ini tanggung jawab ayahnya. Jika ayahnya mau mengaqiqahi dirinya, maka dipersilahkan.

🔹Sebagian lagi berpendapat hendaknya ia tetap perlu mengaqiqahi dirinya sendiri karena anak yang belum diaqiqahi maka statusnya _murtahan_ atau tergadai. Oleh karena itu hendaknya ia melakukan aqiqah untuk dirinya sendiri.

Wallahua’lam.

➖➖➖➖➖➖➖
 3⃣ Tanya
Assalaamu’alaikum Ustadz…

jika seorang anak perempuan kambing aqiqahnya dibelikan oleh uwanya (kakak dari ayah si anak) apakah sah aqiqahnya?

Jazaakallahu khayran
Jawab
Aqiqah secara asal adalah kewajiban orang tua sang anak. Namun, jika orang tua tidak mampu, atau ada keluarga lain yang membantu, misal memberikan kambing, lalu digunakan untuk Aqiqah, maka boleh dan sah Aqiqah nya. 

Wallahu a’lam

➖➖➖➖➖➖➖

ا

4⃣  Tanya
Assalaamu’alaikum Ustadz…

Apakah anak wajib di aqiqah? Dan bila tidak diaqiqah apakah anak ini kelak tidak dapat memberi syafa’at orang tuanya di akhirat?

Jazaakallahu khayran
Jawab
➡ AQIQAH hukumnya sunnah  menurut pendapat yang lebih kuat, tiالوسطية والاعتدال:

dak wajib. Namun jika orang tua mampu AQIQAH lalu meninggalkannya, maka ini termasuk perbuatan bakhil/pelit dan kurang bersyukur… 
➡  Tidak ada dalil bahwa anak yang tidak diaqiqahkan tidak bisa memberi syafa’at…  Selain itu juga tidak setiap anak bisa memberi syafaat.

Wallâhu a’lam 

 

✏️ @abinyasalma 
♻WAG & Channel Telegram Al-Wasathiyah Wal I’tidål

📎TG : https://bit.ly/abusalma 

🌐 Blog : alwasathiyah.com