FAIDAH RAMADHAN – 4/20

🇫‌🇦‌🇮‌🇩‌🇦‌🇭 ‌
🇷‌🇦‌🇲‌🇦‌🇩‌🇭‌🇦‌🇳

[ Bagian 4/20 ]
https://t.me/alwasathiyah

SIAPAKAH ORANG YANG (Benar-benar) BERPUASA

Orang Yang Anggota Tubuhnya Turut Berpuasa dari Perbuatan Dosa.

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

ﻭﺍﻟﺼَّﺎﺋﻢ ﻫﻮ ﺍﻟَّﺬﻱ ﺻﺎﻣﺖ ﺟﻮﺍﺭﺣﻪ ﻋﻦ ﺍﻵﺛﺎﻡ،

“Orang yang (benar-benar) berpuasa ialah orang yang anggota tubuhnya turut berpuasa dari perbuatan-perbuatan dosa,

ﻭﻟﺴﺎﻧﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻜﺬﺏ ﻭﺍﻟﻔﺤﺶ ﻭﻗﻮﻝ ﺍﻟﺰُّﻭﺭ، ﻭﺑﻄﻨﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻄَّﻌﺎﻡ ﻭﺍﻟﺸَّﺮﺍﺏ، ﻭﻓﺮﺟﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﺮَّﻓَﺚ؛

Lisannya pun berpuasa dari perkataan dusta, keji, dan palsu, begitu pula perutnya berpuasa dari makan dan minum, serta kemaluannya berpuasa dari persenggamaan,

ﻓﺈﻥْ ﺗﻜﻠَّﻢ ﻟﻢ ﻳﺘﻜﻠَّﻢ ﺑﻤﺎ ﻳﺠﺮﺡ ﺻﻮﻣﻪ، ﻭﺇﻥ ﻓﻌﻞ ﻟﻢ ﻳﻔﻌﻞ ﻣﺎ ﻳﻔﺴﺪ ﺻﻮﻣﻪ، ﻓﻴﺨﺮﺝ ﻛﻼﻣﻪ ﻛﻠُّﻪ ﻧﺎﻓﻌًﺎ ﺻﺎﻟﺤًﺎ،

Jika ia berbicara, ia tidak berbicara dengan ucapan yang merusak puasanya. Bila berbuat, ia tidak melakukan perbuatan yang merusak puasanya, sehingga dari seluruh perkataannya akan terlahir ucapan yang bermanfaat dan baik,

ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺃﻋﻤﺎﻟﻪ، ﻓﻬﻲ ﺑﻤﻨﺰﻟﺔ ﺍﻟﺮَّﺍﺋﺤﺔ ﺍﻟَّﺘﻲ ﻳﺸﻤُّﻬﺎ ﻣﻦ ﺟﺎﻟﺲ ﺣﺎﻣﻞ ﺍﻟﻤﺴﻚ، ﻛﺬﻟﻚ ﻣﻦ ﺟﺎﻟﺲ ﺍﻟﺼَّﺎﺋﻢ ﺍﻧﺘﻔﻊ ﺑﻤﺠﺎﻟﺴﺘﻪ، ﻭﺃَﻣِﻦ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺰُّﻭﺭ ﻭﺍﻟﻜﺬﺏ ﻭﺍﻟﻔﺠﻮﺭ ﻭﺍﻟﻈُّﻠﻢ،

Begitu pula amal-amalnya, seperti semerbak harum yang tercium oleh orang yang duduk bersama ‘pembawa minyak wangi’, orang yang bersama dengan orang yang berpuasa pun akan mendapat manfaat dari kebersamaan mereka, kebersamaan itu juga terbebas dari ucapan palsu, dusta, kejahatan, dan kezaliman.

ﻫﺬﺍ ﻫﻮ ﺍﻟﺼَّﻮﻡ ﺍﻟﻤﺸﺮﻭﻉ ﻻ ﻣﺠﺮَّﺩ ﺍﻹﻣﺴﺎﻙ ﻋﻦ ﺍﻟﻄَّﻌﺎﻡ ﻭﺍﻟﺸَّﺮﺍﺏ … ؛

Inilah puasa yang sesuai syariat, bukan sekedar menahan diri dari makan dan minum.

ﻓﺎﻟﺼَّﻮﻡ ﻫﻮ ﺻﻮﻡ ﺍﻟﺠﻮﺍﺭﺡ ﻋﻦ ﺍﻵﺛﺎﻡ، ﻭﺻﻮﻡ ﺍﻟﺒﻄﻦ ﻋﻦ ﺍﻟﺸَّﺮﺍﺏ ﻭﺍﻟﻄَّﻌﺎﻡ؛
ﻓﻜﻤﺎ ﺃﻥَّ ﺍﻟﻄَّﻌﺎﻡ ﻭﺍﻟﺸَّﺮﺍﺏ ﻳﻘﻄﻌﻪ ﻭﻳﻔﺴﺪﻩ، ﻓﻬﻜﺬﺍ ﺍﻵﺛﺎﻡ ﺗﻘﻄﻊ ﺛﻮﺍﺑَﻪ، ﻭﺗﻔﺴﺪُ ﺛﻤﺮﺗَﻪ، ﻓﺘُﺼَﻴِّﺮﻩ ﺑﻤﻨﺰﻟﺔ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺼُﻢ

Karena sejatinya puasa adalah puasanya anggota tubuh dari perbuatan-perbuatan dosa, juga puasanya perut dari minum dan makan. Maka sebagaimana makan dan minum memutus dan merusak puasa, begitu pula dengan dosa yang memutus pahala, dan merusak buah (tujuan) dari puasa, hal-hal inilah yang mengubah kedudukan orang yang berpuasa menjadi seperti orang yang tidak berpuasa”.
[ Al-Wabil ash-Shayyib Hal: 31-32 ]

  • Bersambung –

📎 Sumber :
Booklet : Kompilasi Faidah Ramadhan 1439 H – Grup AWWI

Alih bahasa :
Brave Ummu Abdirahman
Dimuroja’ah oleh :
@abinyasalma

ℳـ₰✍
​✿❁࿐❁✿​
@alwasathiyah

🔗 Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.


👥 Al-Wasathiyah Wal-I’tidāl
✉ Telegram:  https://t.me/alwasathiyah
🌐 Blog : alwasathiyah.com
‌🇫 Facebook : fb.com/wasathiyah
📹 Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
📷 Instagram : instagram.com/alwasathiyah
🔊 Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad

FAIDAH RAMADHAN – 3/20

🇫‌🇦‌🇮‌🇩‌🇦‌🇭 ‌
🇷‌🇦‌🇲‌🇦‌🇩‌🇭‌🇦‌🇳

[ Bagian 3/20 ]

https://t.me/alwasathiyah

ANGGAPAN TIDAK BENAR, PENYEBAB  MAKRUH DAN BATALNYA PUASA

1⃣ BERSIWAK ATAU SIKAT GIGI DENGAN ODOL TIDAK MEMBATALKAN PUASA

Syaikh kami Ali bin Hasan al-Halabi hafizhahullah berkata:

بعض الناس يظنون أن معجون الأسنان والسواك -ذو نكهة معينة- يظنون أنه يفطر وهذا لا يصح لأنه لا يعدو الفم، ثم أنه ليس بأكل ولاشرب، وأيضا ليس بمكروه استخدامهما ولا دليل على كراهته.

“Sebagian orang mengira bahwa pasta gigi (odol) dan siwak yang memiliki rasa tertentu, mereka anggap dapat membatalkan puasa. Ini anggapan yang tidak benar, karena (sikat gigi atau bersiwak itu) tidak lebih hanya di mulut saja (tidak sampai ditelan), kemudian juga bukanlah termasuk makanan atau minuman. Menggunakan siwak dan pasta gigi juga tidaklah makruh, karena tidak ada dalil yang menunjukkan kemakruhannya.
[ Syarh Kitabil Iqna’ Bab Puasa, oleh Syaikh Ali Hasan al-Halabi hafizhahullah ]

2⃣ HAL-HAL LAINNYA YANG TIDAK MEMBATALKAN PUASA

مسـألة خلـع الأسـنان : لاتفطر

Perihal mencabut gigi saat puasa : tidak membatalkan puasa.

القَطْرات بجميع أنواعها سواء من الأذن أو الأنف أو العين وحتى الكحل كل ذلك لايفطر.

Perihal obat tetes dengan berbagai macam jenisnya, baik itu obat tetes telinga, hidung, atau mata, bahkan obat tetes yang mengandung alkohol sekalipun: semua hal tersebut tidak membatalkan puasa.

مسـألة ذوق الطعام للصائم: نقول حتى لو ذقت الطعام باللسان والشفتين للحاجة لابأس.

Perihal mencicipi makanan saat berpuasa : maka kami (Syaikh Ali Hasan) katakan: ‘sekalipun mencicipi makanan dengan lidah dan kedua bibir pun selama ada kebutuhannya, maka itu tak mengapa’.
[ Syarh Kitabil Iqna’, Bab Puasa, oleh Syaikh Ali Hasan al-Halaby hafizhahullah ]

3⃣ PEMBERIAN SUNTIKAN YANG TIDAK MEMBATALKAN PUASA

Apakah Suntikan Berisi Nutrisi Membatalkan Puasa?

Guru kami, Syaikh Ali Hasan al-Halabi hafizhahullah berkata:

أما الإبر المغذية فقد اختلف فيها أهل العلم

• Adapun suntikan berisi nutrisi itu diperselisihkan ulama hukumnya.

والذي يترجح عندي أنها لا تفطر وذلك من وجوه:

• Menurutku, pendapat yang rajih (kuat) adalah hal ini tidak membatalkan puasa dengan segi alasan :

أولا.ً
أنها لا تدخل في المكان المعتاد للطعام والشراب وهو الفم،

Pertama
Bahwa suntikan ini tidaklah masuk melalui tempat makanan dan minuman biasanya masuk, yaitu mulut.

وثانيًا:
أن إبر التغذية هذه بالكاد أن تقوي البدن على استمرار الحياة فلا تدفع جوعا أو عطشاً.

Kedua
Bahwa suntikan nutrisi ini hanyalah berguna untuk memperkuat fisik di dalam mempertahankan hidup, tidaklah menghilangkan rasa lapar dan haus.
[ Syarh Kitabil Iqna’, Bab Puasa, oleh Syaikh Ali Hasan al-Halaby hafizhahullah ]

  • Bersambung –

📎 Sumber :
Booklet : Kompilasi Faidah Ramadhan 1439 H – Grup AWWI

Alih bahasa :
Brave Ummu Abdirahman
Dimuroja’ah oleh :
@abinyasalma

ℳـ₰✍
​✿❁࿐❁✿​
@alwasathiyah

🔗 Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.


👥 Al-Wasathiyah Wal-I’tidāl
✉ Telegram:  https://t.me/alwasathiyah
🌐 Blog : alwasathiyah.com
‌🇫 Facebook : fb.com/wasathiyah
📹 Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
📷 Instagram : instagram.com/alwasathiyah
🔊 Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad