KEUTAMAAN MUHARRAM [ 5/8 ]

‌🇰‌🇪‌🇺‌🇹‌🇦‌🇲‌🇦‌🇦‌🇳 ‌🇲‌🇺‌🇭‌🇦‌🇷‌🇷‌🇦‌🇲

( Bagian 5 )

🔗 https://t.me/alwasathiyah

PUASA ’ASYURA DI HARI SABTU/JUMAT

Ada larangan untuk menyendirikan berpuasa di hari Jum’at dan larangan berpuasa di hari Sabtu kecuali puasa wajib.

Namun, hukum makruhnya ini akan hilang apabila seseorang berpuasa di hari Jum’at atau Sabtu dengan mengaitkan sehari sebelum atau setelahnya, atau jika bertepatan dengan kebiasaan puasanya yang disyariatkan, seperti sehari puasa sehari buka (puasa Dawud), atau puasa Nadzar, atau Qadha, atau puasa yang dituntut oleh syariat seperti puasa Arafah atau ’Asyura.^

Al-Bahuti rahimahullah berkata:

«ويكره تعمد إفراد يوم السبت بصوم لحديث عبد الله بن بشر عن أخته:

“Dibenci menyendirikan berpuasa pada hari Sabtu berdasarkan hadits ‘Abdullāh bin Busyr dari saudarinya, – dimana Nabi ﷺ bersabda: –

«لَا تَصُومُـوا يَوْمَ السَّبْـتِ إِلَّا فِيمَا افْتُـرِضَ عَلَيْكُـمْ»

“Janganlah kalian berpuasa pada hari Sabtu kecuali puasa yang diwajibkan atas kalian.”^^

ولأنه يوم تعظمه اليهود ففي إفراده تشبه بهم. (إلا أن يوافق) يوم الجمعة أو السبت (عادة)
كأن وافق يوم عرفة أو يوم عاشوراء وكان عادته صومهما فال كراهة؛ لأن العادة لها تأثير في ذلك

Karena hari Sabtu ini adalah hari yang diagungkan oleh bangsa Yahudi, maka menyendirikan berpuasa hanya di hari Sabtu saja akan menyerupai mereka. Kecuali puasa yang biasa dia kerjakan yang bertepatan dengan hari Jum’at atau Sabtu, seperti apabila waktunya bersamaan dengan hari Arafah atau ’Asyura, maka apabila kebiasaannya dia berpuasa pada hari-hari ini, maka tidaklah dibenci berpuasa pada hari Sabtu ini, karena kebiasaannya memiliki pengaruh terhadap hukum ini.”

Tuhfatul Muhtaj Juz 3, Bab Shaum. at-Tathawwu’, dan Musykil al-Atsar Juz 2, Bab Shaum Yawm as-Sabt.
•• HR. Ahmad dengan sanad yang jayyid, dan al-Hakim, beliau mengatakan: Shahih berdasarkan persyaratan al-Bukhari.
••• Kisyaful Qana’, Juz 2, Bab Shaum at-Tathawwu’.


JIKA PENENTUAN AWAL MUHARRAM RANCU

Imam Ahmad rahimahullah berkata:

“Apabila awal Muharram itu tidak jelas (rancu) bagi seseorang, maka hendaknya ia berpuasa selama tiga hari, karena jika seseorang mengerjakan hal ini maka akan lebih meyakinkan agar bisa bertepatan puasanya di hari ke-9 (Tasu’a) dan ke-10 (Muharram).”

Barangsiapa yang tidak mengetahui masuknya hilal (bulan baru) Muharram dan ia ingin lebih berhati-hati agar bisa mencocoki hari ke-10, hendaknya ia menggenapkan bulan Dzulhijjah 30 hari sebagaimana kaidah asalnya, lalu ia berpuasa pada hari ke-9 dan ke-10.

Dan jika ia ingin berhati-hati juga agar bisa mencocoki puasa di hari ke-9 (Tasu’a), maka hendaknya ia berpuasa –tiga hari– yaitu pada hari ke-8, 9 dan 10 –karena jika bulan Dzulhijjah itu sebenarnya kurang dari 30 hari (yaitu 29 hari), maka ia tetap bisa mendapati puasa pada hari ke-9 dan ke-10 secara meyakinkan–, meskipun puasa ’Asyura itu sendiri adalah sunnah hukumnya, tidaklah wajib.

Manusia tidaklah diperintahkan untuk melihat hilal Muharram sebagaimana diperintahkan untuk melihat hilal Ramadhan dan Syawwal.

•• al-Mughni karya Ibnu Qudamah, Juz 3, Kitab ash-Shiyam, Bab Shiyamu ’Asyura.

- Bersambung, insyaAllah -

ℳـ₰✍
​✿❁࿐❁✿​
@abinyasalma

👥 Al-Wasathiyah Wal-I’tidāl
✉ Telegram:  https://t.me/alwasathiyah
🌐 Blog : alwasathiyah.com
‌🇫 Facebook : fb.com/wasathiyah
📹 Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
📷 Instagram : instagram.com/alwasathiyah
🔊 Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad

Sumber:
📲 E-book : “Keutamaan Asyura & Bulan Muharram”
📎 http://bit.ly/e-asyura

🔗 Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.