BERSAMAMU

🇫‌🇦‌🇼‌🇦‌🇮‌🇩‌

🔗https://t.me/alwasathiyah

BERSAMAMU

من لا يـنـشــد معـك تحت المطــر
لـن يـكــون معـك فـي العـــاصـفـة

Siapa yang tak menelusuri jalan bersamamu di bawah hujan, tak akan bersamamu di tengah badai.

و من لـم يكـن معــك فــي العـــاصـفـة
لـن تحــتاجـه عنـدما تـشــرق الشـــمـس

Dan siapa yang tak bersamamu ketika badai, kau takkan butuh padanya manakala mentari bersinar.

📝 • Dialih bahasa: Brave Ummu Abdirrahman
• Dikoreksi oleh:  @abinyasalma

FAIDAH SEDERHANA

1⃣ Faidah Pertama

Sesungguhnya manusia membutuhkan
teman setia dalam hidupnya, yaitu seseorang yang selalu bersama dan menemaninya ketika Allah mengujinya dengan kesenangan dan  kesulitan.

Di kala senang, ia butuh seseorang yang selalu mengingatkannya agar tak mudah terbuai dan hanyut oleh kesenangan dunia yang semu.
Begitu pula di kala sulit, ia butuh teman yang selalu memberikan semangat dan nasehat agar tidak terpuruk dalam kesedihan yang berkepanjangan, dan segera bangkit dari kesedihan itu.

2⃣ Faidah Kedua

Pentingnya mencari teman / sahabat yang baik.

Yaitu sahabat yang tak pernah bosan menasihati agar selalu memegang teguh ketakwaan kepada Allah dan mengajak kepada kebaikan, menggandeng tangannya agar tak terjerumus dalam keburukan, kemaksiatan dan kesesatan.

Persahabatan indah yang dijalin karena Allah,  persahabatan selama di dunia, agar dapat bertemu kembali di Jannah-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ)

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).”
( QS. at-Taubah: 119)

Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

« المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل »

“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.”
📗 (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

3⃣ Faidah Ketiga

Sesungguhnya teman shalih atas izin Allah dapat memberi syafa’at di hari kiamat.

Yaitu hari yang sangat dahsyat, hari yang paling menyulitkan dan menyedihkan dimana tidak ada pertolongan lain, selain pertolongan Allah semata.

Sebagaimana sabda Nabi  Shallallahu ‘alaihi wa Sallam:

« فَوَالَّذِى نَفْسِي بِيَدِهِ! مَا مِنْ أَحَدٍ مِنْكُمْ بِأَشَدَّ مُنَاشَدَةً للهِ فِى اسْتِضَاءَةِ الْحَقِّ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ للهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لإِخْوَانِهِمُ الَّذِيْنَ فِى النَّارِ. يَقُوْلُوْنَ : رَبَّنَا! كَانُوْا يَصُوْمُوْنَ مَعَنَا وَيُصَلُّوْنَ وَيَحُجُّوْنَ. فَيُقَالُ لَهُمْ : أَخْرِجُوْا مَنْ عَرَفْتُمْ. »

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Tidak ada seorangpun dari kalian yang lebih antusias menyerukan permohonannya kepada Allah untuk mencari cahaya kebenaran, dibandingkan dengan orang-orang beriman ketika memohon kepada Allah pada hari Kiamat agar (menolong) saudara-saudaranya seiman  yang berada di dalam Neraka. Mereka berkata: “Wahai Rabb kami, mereka dahulu berpuasa, shalat dan berhaji bersama-sama kami.” Maka dikatakan kepada mereka: “Keluarkanlah oleh kalian (dari Neraka) orang-orang yang kalian tahu!”
📗 (HR. Bukhari dan Muslim)

4⃣ Faidah Keempat

Berhati-hatilah dengan teman yang buruk, karena ia dapat membawa
kecelakaan bahkan menyesatkan.

Teman buruk adalah teman yang senantiasa mengajak kita untuk melupakan kepatuhan kepada Allah dan Rasul-Nya, melupakan syari’at, mengajak kepada kemaksiatan dan kehancuran.

Oleh karena itu, waspadalah dan jangan sampai menyesal datang kemudian.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

(وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا ﴿٢٧﴾ يَا وَيْلَتَىٰ لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا ﴿٢٨﴾ لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي ۗ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا)

“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya (yakni: sangat menyesal ), seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku  dari Al-Quran ketika Al-Quran itu telah datang kepadaku.” Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.”
( QS. Al-Furqan: 27-29)

5⃣ Faidah Kelima

Pertemanan dan persahabatan yang tidak dilandasi karena ketakwaan kepada Allah, maka akan menjadi musuh di hari kiamat.

Sesuai firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

(الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ)

“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.”
( QS. Az-Zukhruf: 67)

6⃣ Faidah Keenam

Orang-orang zhalim, tak memiliki teman setia.

• Pengertian zhalim ( Arab: ضلم , dzholim )  dalam ajaran Islam adalah meletakkan sesuatu / perkara bukan pada tempatnya. Lawan kata zhalim adalah adil.

Demikianlah nasib orang-orang  zhalim yaitu orang-orang yang senantiasa bertindak melampaui batas kepada manusia lainnya, yang menjadi sebab  datangnya murka Allah kepadanya.

Mari kita renungkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

(مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلاَشَفِيعٍ يُطَاعُ)

“Orang-orang yang zhalim tidak memiliki teman setia seorangpun dan tidak pula mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya.”
( QS.Ghafir: 18)

Semoga bermanfaat.

🖊️ Ditulis oleh :
ummufarah

Dimuroja’ah oleh :
ℳـ₰✍
​✿❁࿐❁✿​
@abinyasalma

🔗 Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.


👥 Al-Wasathiyah Wal-I’tidāl
✉ TG :  https://t.me/alwasathiyah
🌐 Blog : alwasathiyah.com
‌🇫 FB : fb.com/wasathiyah
📹 Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
📷 IG : instagram.com/alwasathiyah
🔊 Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.