๐ธโ๐ชโ๐ทโ๐ฎโ๐ฆโ๐ฑโ ๐ซโ๐ฆโ๐ผโ๐ฆโ๐ฎโ๐ฉโ
FAIDAH SEPUTAR BULAN SYA’BAN
(Bagian 9/10)
๐ https://t.me/alwasathiyah
Hikmah Dilarangnya Berpuasa Sehari atau Dua Hari Sebelum Ramadhan
Hadits yang berbunyi: โApabila telah masuk pertengahan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa.โ
( HR. Abu Dawud (2337), Tirmidzi no.738 dan Ibnu Majah no.1651 ), dinilai lemah oleh mayoritas ulama.
Para imam yang senior berkata: โHadits ini mungkarโ. Diantara para imam senior yang berpendapat seperti ini adalah: Abdurahman bin Mahdi, Imam Ahmad, Abu Zurโah ar-Razi, dan lain-lain.
[ Lathaiiful Maโarif Hal: 135]
Maka dengan demikian, berpuasa setelah masuk pertengan bulan Syaโban tidaklah dibenci, melainkan sehari atau dua hari sebelum masuk Ramadhan, maka ini diharamkan.
Bagi mereka yang menganggap hadits tersebut di atas shahih dan melarang berpuasa setelah masuk pertengahan bulan Syaโban, yaitu mereka dari madzhab Syafiโiyah, maka larangan ini dikecualikan bagi mereka yang memang sudah terbiasa berpuasa.
Seperti seseorang yang biasa melaksanakan puasa Senin Kamis, maka ia tetap boleh berpuasa Senin Kamis meskipun telah masuk pertengahan bulan Syaโban.
Dan orang yang memulai berpuasa sebelum masuk pertengahan bulan Syaโban, kemudian melanjutkan hingga setelah pertengahan bulan Syaโban, maka ini juga tidak termasuk di dalam larangan.
Karena Nabi ๏ทบ bersabda:
<< ููุงูู ููุตููู ู ุดูุนูุจูุงูู ูููููููุ ููุงูู ููุตูููู ู ุดูุนูุจูุงูู ุฅููููุง ููููููููุง >>
โBeliau pernah berpuasa Syaโban di keseluruhan harinya, dan pernah pula beliau berpuasa Syaโban itu hanya sedikit.โ
( HR. Bukhari: 1970 dan Muslim: 1156)
Termasuk juga yang dikecualikan dari larangan adalah orang yang berpuasa setelah pertengahan Syaโban untuk mengqadhaโ puasa Ramadhan yang lalu.
[ Lihat: al-Majmuโ karya Nawawi VI/399, Riyadhush Shalihin Hal:354, Tahdzibus Sunan Abi Dawud karya Ibnul Qayyim II/20 dan Latha’iful Maโarif Hal:136 ]
Diharamkan berpuasa sunnah sehari atau dua hari sebelum masuk Ramadhan, kecuali bagi orang yang terbiasa melakukan puasa, atau orang yang berpuasa qadhaโ nadzar atau mengqadhaโ puasa Ramadhannya yang lalu, atau orang yang menyambung puasanya dengan hari sebelumnya.
Sebagaimana hadits:
<< ูุง ุชูููุฏููู ููุง ุฑูู ูุถูุงูู ุจูุตูููู ู ููููู ู ูููุง ููููู ููููู ุฅููุง ุฑูุฌููู ููุงูู ููุตููู ู ุตูููู ูุง ููููููุตูู ููู >>
โJanganlah kalian mendahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari sebelum-nya, kecuali seseorang yang ia biasa berpuasa di hari tersebut, maka silakan ia berpuasa.โ
( HR. Bukhari: 1914 dan Muslim: 1072)
Puasa di akhir Syaโban itu ada tiga kondisi:
Pertama: Dia berpuasa dengan niat puasa Ramadhan, dengan maksud berhati-hati. Maka ini terlarang.
Kedua: Dia berpuasa dengan niat puasa nadzar, atau qadhaโ Ramadhan, atau puasa kafarat, atau yang semisalnya, maka ini diperbolehka oleh mayoritas ulama.
Ketiga: Dia berpuasa dengan niat puasa sunnah mutlak, maka ini dibenci ( makruh), kecuali apabila bertepatan dengan kebiasaan puasanya, atau ia telah mendahului puasanya lebih dari 2 hari sebelum akhir Syaโban dan menyambungnya dengan Ramadhan.
[ Lihat: Syarh Nawawi VII/194 dan Latha’iful Maโarif Hal: 144]
Diantara hikmah dilarangnya berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan adalah: agar puasa Ramadhan tidak tertambah dengan sesuatu yang tidak berasal darinya, sebagai bentuk kehati-hatian dari perilaku ahli kitab di dalam puasa mereka, yang gemar menambah-nambahkan sesuatu dengan akal-akalan dan hawa nafsu.
Selain itu juga untuk memisahkan antara puasa fardhu (wajib) dengan puasa nafilah ( sunnah). Karena memisahkan jenis ibadah wajib dan sunnah itu sesuatu yang disyariatkan. Karena itulah Nabi ๏ทบ melarang menyambung shalat fardhu dengan shalat sunnah sampai dipisah dengan ucapan atau perpindahan tempat.
( Shahih Muslim: 883)
- Bersambung in syaa Allahโฆ –
Dialih bahasakan oleh:
โ๏ธ @Abinyasalma
โณูโฐโ
โโฟโเฟโโฟโ
@alwasathiyah
๐ฅ Al-Wasathiyah Wal-I’tidฤl
โ TG :ย https://t.me/alwasathiyah
๐ Blog : alwasathiyah.com
โ๐ซ FB : fb.com/wasathiyah
๐น Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
๐ท IG : instagram.com/alwasathiyah
๐ Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad
๐ Sumber : 32 Fa’dah fii Syahri Sya’ban Karya Syaikh Shalih al-Munajjid, penerbit: Majmu’ah Zad di bawah lisensi Syaikh Shalih al-Munajjid
๐ Silahkan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.