๐ธโ๐ชโ๐ทโ๐ฎโ๐ฆโ๐ฑโ ๐ซโ๐ฆโ๐ผโ๐ฆโ๐ฎโ๐ฉโ
FAIDAH SEPUTAR BULAN SYA’BAN
(Bagian 5/10)
๐ https://t.me/alwasathiyah
Menambah Amalan Ketaatan
Dianjurkan bagi setiap muslim untuk menambah intensitas amalan ketaatannya di waktu-waktu terangkatnya amalan kepada Allah ๏ทป.
Hendaknya ia berpuasa senin dan kamis sebagaimana tuntunan Nabi ๏ทบ dan memperbanyak puasa di bulan Syaโban, serta berbekal dengan amalan shalih di siang dan malam hari, juga beribadah mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan yang Allah cintai dan ridhai.
Hendaknya setiap muslim mengingat bahwa amalannya akan terangkat kepada Allah ๏ทป di bulan ini, entah itu amal baik ataupun buruk.
Maka hendaknya ia memilih bagi dirinya amalan manakah yang ia inginkan bisa terangkat kepada Allah, karena amalannya ini merupakan sebab diperolehnya balasan pahala atau hukuman yang buruk, termasuk juga amalannya yang diterima atau ditolak oleh Allah, semoga Allah melindungi!
Bulan Syaโban itu adalah pendahulu bagi bulan Ramadhan, layaknya waktu untuk berlatih dalam berpuasa. Karena itu disyariatkan di bulan Syaโban sebagaimana disyariatkan di bulan Ramadhan, seperti puasa dan membaca al-Qurโan, agar diri lebih siap di dalam bersua dengan Ramadhan dan jiwa bisa lebih mantap di dalam menaati Allah.
Maka dari itu, bersegeralah di dalam amal ketaatan di bulan Syaโban, dan hendaknya setiap muslim dan muslimah bersiap sedia menyambut bulan Ramadhan, agar saat memasuki bulan Ramadhan, ia sudah tidak merasakan berat lagi.
Apabila ia telah terlatih dan sudah terbiasa dengan puasa, maka ia akan mendapati bahwa puasanya di bulan Syaโban sebelum Ramadhan itu terasa nikmat dan menyenangkan, sehingga saat ia memasuki puasa di bulan Ramadhan, ia lebih kuat dan lebih bersemangat.
[ Lathรข’iful Maโรขrif Hal:134]
Sebagian orang ada yang mengeluhkan betapa beratnya berpuasa, shalat malam dan mengkhatamkan al-Qurโan di bulan Ramadhan, lantaran mereka tidak berpuasa dan tidak shalat malam kecuali hanya di bulan Ramadhan saja.
Dimana gerangan mereka ini saat bulan Syaโban, momen untuk melatih, membiasakan diri dan bersiap-siap.
Jiwa itu, jika terbiasa untuk bersantai-santai dan tidur, maka akan sulit dan berat baginya untuk menegakkan shalat malam, karena tak pernah membiasakan diri dan berlatih โ
- Bersambung in syaa Allahโฆ –
Dialih bahasakan oleh:
โ๏ธ @Abinyasalma
โณูโฐโ
โโฟโเฟโโฟโ
@alwasathiyah
๐ฅ Al-Wasathiyah Wal-I’tidฤl
โ TG :ย https://t.me/alwasathiyah
๐ Blog : alwasathiyah.com
โ๐ซ FB : fb.com/wasathiyah
๐น Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
๐ท IG : instagram.com/alwasathiyah
๐ Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad
๐ Sumber : 32 Fa’dah fii Syahri Sya’ban Karya Syaikh Shalih al-Munajjid, penerbit: Majmu’ah Zad di bawah lisensi Syaikh Shalih al-Munajjid
๐ Silahkan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.