๐ทโ๐ชโ๐ณโ๐บโ๐ณโ๐ฌโ๐ฆโ๐ณ
BELAJAR DARI SECANGKIR KOPI
ุงูุฃููุงุช ุงูู ุฑุฉ ูุงููููุฉุ ุชุฌุนููุง ูููู
โณ Waktu dan momen-momen ‘pahit’ dan ‘getir’ (dalam hidup) itu seperti kopi, membuat kita selalu terjaga dan terbangun.
Artinya, dari kopi pahit kita bisa belajar, bahwa sesuatu yang pahit tetap bisa dinikmati dan membuat kita semakin membuka mata dan hati.
โ Secangkir kopi yang kunikmati mengajarkan bahwa:
โ Hitam tak selalu identik dengan kotoran. Jangan menilai hanya dari penampilan.
โ Pahit pun tak selalu menyakitkan dan menyedihkan, bahkan bisa dinikmati. Semakin sering kau mendapati pahitnya dunia, akan semakin sering kau belajar untuk melaluinya tetap dengan bahagia.
โ Dan panasnya kopi mengajarkanku untuk selalu perlahan-lahan dan tidak tergesa-gesa, karena di situlah nikmatnya. Seakan memberitahuku ambillah dari dunia ini sedikit sedikit, jangan serakah dan terburu nafsu sehingga dapat membakar dan melukai.
โ Tinggalkanlah ampasnya, karena senikmat-nikmatnya kopi pasti meninggalkan ampas, itulah dunia. Betapa kau berusaha menikmatinya tetap saja bagian akhirnya tidak berharga, tidak ada rasanya dan tidaklah berguna.
Hidup itu ibarat secangkir kopi, tergantung bagaimana kamu membuatnya, atau mengambilnya.
Maksudnya proverb ini mengajarkan kita untuk selalu berikhtiar di dalam hidup ini, sebagaimana secangkir kopi yang kau buat, maka itulah yang kau nikmati dan rasakan. Tanpa menafikan izin Allah pastinya.
โณูโฐโ
โโฟโเฟโโฟโ
@abinyasalma
๐ Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.
๐ฅ Al-Wasathiyah Wal-I’tidฤl
โ TG : https://t.me/alwasathiyah
๐ Blog : alwasathiyah.com
โ๐ซ FB : fb.com/wasathiyah
๐น Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
๐ท IG : instagram.com/alwasathiyah
๐ Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad