DUNIA SERUPA DENGAN AIR [ Fawaid – Bag.1/2 ]

🇫‌🇦‌🇼‌🇦‌🇮‌🇩‌

MENGAPA DUNIA SERUPA DENGAN AIR..?

(Bagian 1/2)

🔗 https://bit.ly/alwasathiyah

••• ════ ༻🌏༺ ════ •••

1⃣ Bahwa air itu tidak diam menetap di suatu tempat, demikian pula dunia yang tidak tetap dengan satu kondisi yang sama.

Terkadang kita merasa sedih, terkadang merasa bahagia. Ada waktu saat merasa kesulitan dan kekurangan namun tak lama kemudian datang kebahagiaan dan kenikmatan.

Ada saatnya sempit dan ada saatnya lapang, semua datang silih berganti .

Tidak ada kesenangan yang terus menerus, dan tidak ada pula kesedihan yang berkesinambungan.

Mengapa ? Karena dunia ini semu, bukanlah kehidupan yang hakiki. Dan sejatinya kehidupan yang hakiki dan abadi adalah negeri akhirat, yakni surga Allah Ta’ala

💠 Faidah yang bisa diambil antara lain :

▪1. Pentingnya senantiasa bersyukur atas segala keadaan dan kondisi.

▪2. Jangan terpuruk atas kesedihan yang berkepanjangan

▪3. Buang kesombongan dan bangga diri

▪4. Tidak gelisah dan cemburu ketika orang lain mendapatkan dunia

▪5. Tidak menggantungkan hati kepada dunia

Allah Ta’ala berfirman,

( لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ )

Jika kalian mau bersyukur, maka Aku sungguh akan menambah nikmat bagi kalian.” ( QS. Ibrahim: 7)

Dan

( وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ )

Kami akan menguji kalian dengan kesempitan dan kenikmatan, untuk menguji iman kalian. Dan hanya kepada Kamilah kalian akan kembali ” ( QS. Al-Anbiya: 35).

•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•

2⃣ Bahwa air itu bisa ( mengalir ) pergi ,demikian pula dengan dunia yang bersifat fana dan tidak kekal

🥀 Dunia akan pergi meninggalkan kita, ia semakin menjauh, sedangkan kematian berjalan menghampiri dan akhirat semakin dekat.

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda,

« مَا لِى وَمَا لِلدُّنْيَا مَا أَنَا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا »

Apa peduliku dengan dunia?! Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu musafir tersebut meninggalkannya.” ( HR. Tirmidzi no. 2551 )

💠 Faidah yang bisa diambil antara lain :

▪1. Pentingnya Istiqomah dalam ketaatan
▪2. Sibukkan diri dengan hal bermanfaat dan berlomba dalam berbuat kebaikan
▪3. Tidak menyia-nyiakan waktu dengan hal yang tidak berguna
▪4. Semangat menambah ilmu (ilmu agama)
▪5. Menyebarkan ilmu ( sesuai dengan kemampuan)
▪6. Mohon ampun selalu kepada Allah
▪7. Memberikan banyak manfaat bagi manusia disekelilingnya
▪8. Mengingat kematian
▪ 9.Semangat mengumpulkan bekal akhirat
▪10. Tidak panjang angan

Bersambung In syaa Allah

••• ════ ༻🌏༺ ════ •••

🖊 Ditulis oleh :
Ummu Farah

✒ Dimuroja’ah oleh :
@abinyasalma

ℳـ₰✍
✿❁࿐❁✿
@alwasathiyah
______________

👥 WAG Al-Wasathiyah Wal-I’tidāl
✉ TG : https://bit.ly/alwasathiyah
🌐 Blog : alwasathiyah.com
‌🇫 FB : fb.com/wasathiyah
📹 Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
📷 IG : instagram.com/alwasathiyah
🔊 Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad

📎 Sumber :
– Catatan penulis saat Kajian DUNIAKAN BERLALU [Ustadz Abu Salma Muhammad] @purigading-Bekasi
https://almanhaj.or.id
https://muslim.or.id
https://rumaysho.com

🔗 Silahkan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.