🇸🇪🇷🇮🇦🇱 🇹🇦🇺🇭🇮🇩
MENGENAL TAUHID
(Bagian 17/18)
••• ════ ༻🍁༺ ════ •••
KAIDAH TENTANG SIFAT-SIFAT ALLAH JALLA JALALUHU MENURUT AHLUS SUNNAH
🔅 Sifat-sifat yang disebutkan Allah tentang Diri-Nya ada dua macam: Sifat Tsubutiyyah dan Sifat Salbiyyah .
Pertama: Sifat Tsubutiyyah.
Sifat Tsubutiyyah adalah setiap sifat yang ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi Diri-Nya di dalam Al-Quran atau melalui sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semua sifat-sifat ini adalah sifat kesempurnaan, serta tidak menunjukkan sama sekali adanya cela dan kekurangan.
Contohnya: Hayaah (hidup): ‘Ilmu (mengetahui), Qudrah (ber-kuasa), Istiwaa’ (bersemayam) di atas ‘Arsy, Nuzuul (turun) ke langit terendah, Wajh (wajah), Yad (tangan) dan lain-lainnya.
◽ Sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut wajib ditetapkan benar-benar sebagai milik Allah sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya, berdasarkan dalil naqli dan ‘aqli.
Sifat Tsubutiyyah ada dua macam: Dzaatiyah dan Fi’liyah.
🏷 Sifat Dzaatiyyah adalah sifat yang senantiasa dan selamanya tetap ada pada Diri Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Seperti, Hayaah (hidup), Kalam (berbicara): ‘Ilmu (mengetahui), Qudrah (berkuasa), Iradah (ke-inginan), Sami’ (pendengaran), Bashar (penglihatan), Izzah (kemuliaan, keperkasaan), Hikmah (kebijaksanaan): ‘Uluw (ketinggian, di atas makhluk): ‘Azhamah (keagungan). Dan yang termasuk dalam sifat ini adalah Sifat Khabariyyah seperti adanya wajah, yadan (dua tangan) dan ‘ainan (dua mata).
🏷 Sifat Fi’liyyah adalah sifat yang terikat dengan masyi-ah (kehendak) Allah Azza wa Jalla , seperti Istiwa’ (bersemayam) di atas ‘Arsy dan Nuzul (turun) ke langit terendah, atau pun datang pada hari Kiamat, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla:
( وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا )
“Dan datanglah Rabb-mu, sedang Malaikat berbaris-baris.” ( QS. Al-Fajr: 22)
Suatu sifat bisa menjadi sifat dzaatiyyah-fi’liyyah ditinjau dari dua segi, yaitu asal (pokok) dan perbuatannya.
Seperti sifat Kalaam (pembicaraan), apabila ditinjau dari segi asal atau pokoknya adalah sifat dzaatiyyah karena Allah Azza wa Jalla selamanya akan tetap berbicara, tetapi jika ditinjau dari segi satu persatu terjadinya Kalaam adalah sifat fi’liyyah karena terikat dengan masyi-ah (kehendak), dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berbicara apa saja yang Dia kehendaki jika Dia menghendaki.
Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla:
( إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ )
“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berfirman kepadanya: ‘Jadilah,’ maka terjadilah.” ( QS. Yaasiin: 82)
Setiap Sifat Allah yang terikat dengan masyii-ah (kehendak-Nya) adalah mengikuti hikmah-Nya. Hikmah ini terkadang dapat kita ketahui, tetapi terkadang tidak mampu kita pahami, namun kita benar-benar yakin bahwa Allah Azza wa Jalla tidak menghendaki sesuatu melainkan apa yang dikehendaki-Nya, itu pun sesuai hikmah-Nya. Seperti yang Allah isyaratkan melalui firman-Nya:
( وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا )
“Dan kamu tidak menghendaki (menempuh jalan itu), kecuali jika Allah kehendaki. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha bijaksana.” ( QS. Al-Insaan: 30)
– Bersambung in syâ Allâh… –
••• ════ ༻🍁༺ ════ •••
Ditulis oleh :
✒ Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Diedit oleh :
📝 TIM Editing AWWI
ℳـ₰✍
✿❁࿐❁✿
@alwasathiyah
__________________
👥 WAG Al-Wasathiyah Wal-I’tidāl
✉ TG : https://bit.ly/alwasathiyah
🌐 Blog : alwasathiyah.com
🇫 FB : fb.com/wasathiyah
📹 Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
📷 IG : instagram.com/alwasathiyah
🔊 Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad
🔗 Silahkan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.