SERIAL TAUHID [ Bag.15/18 ]

🇸‌🇪‌🇷‌🇮‌🇦‌🇱‌ 🇹‌🇦‌🇺‌🇭‌🇮‌🇩‌

MENGENAL TAUHID

(Bagian 15/18)

🔗 https://bit.ly/alwasathiyah

••• ════ ༻🍁༺ ════ •••

Mengimani Tauhid al-Asma’ wash Shifat dengan menetapkan apa-apa yang telah Allah tetapkan atas Diri-Nya dan telah ditetapkan Rasul-Nya

👤 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: “Manhaj Salaf dan para Imam Ahlus Sunnah mengimani Tauhid al-Asma’ wash Shifat dengan menetapkan apa-apa yang telah Allah tetapkan atas Diri-Nya dan telah ditetapkan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi-Nya, antara lain :

1. Tanpa Tahrif
Tahrif atau ta’wil yaitu merubah lafazh Nama dan Sifat, atau merubah maknanya, atau menyelewengkan dari makna yang sebenarnya.

2. Tanpa ta’thil
Ta’thil yaitu menghilangkan dan menafikan Sifat-Sifat Allah atau mengingkari seluruh atau sebagian Sifat-Sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

📍 Perbedaan antara tahrif dan ta’thil ialah, bahwa ta’thil itu mengingkari atau menafikan makna yang sebenarnya yang dikandung oleh suatu nash dari Al-Quran atau Hadits Nabi, sedangkan tahrif adalah, merubah lafazh atau makna, dari makna yang sebenarnya yang terkandung dalam nash tersebut.

3. Tanpa takyif
Takyif yaitu menerangkan keadaan yang ada padanya sifat atau mempertanyakan:
“Bagaimana Sifat Allah itu?”

Atau menentukan bahwa Sifat Allah itu hakekatnya begini, seperti menanyakan:
Bagaimana Allah bersemayam?

Dan yang sepertinya, karena berbicara tentang sifat sama juga berbicara tentang dzat.

Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai Dzat yang kita tidak mengetahui kaifiyatnya . Dan hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahui dan kita wajib mengimani tentang hakikat maknanya.

4. dan Tanpa tamtsil
Tamtsil sama dengan Tasybih, yaitu mempersamakan atau menyerupakan Sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan makhluk-Nya.

[ Lihat Syrahul ‘Aqiidah al-Waasithiyyah (I/86-102) oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin, Syarhul ‘Aqiidah al-Waasithiyyah (Hal: 66-69) oleh Syaikh Muhammad Khalil Hirras, tahqiq ‘Alwi as-Saqqaf, at-Tanbiihaatul Lathiifah ‘alaa Mahtawat ‘alaihil ‘Aqiidah al-Waasithiyyah (Hal: 15-18) oleh Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, tahqiq Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz, al-Kawaasyif al-Jaliyyah ‘an Ma’aanil Waasithiyah oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz as-Salman (Hal: 80-94).].

Menetapkan tanpa tamtsil, menyucikan tanpa ta’thil, menetapkan semua Sifat-Sifat Allah dan menafikan persamaan Sifat-Sifat Allah dengan makhluk-Nya.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

( لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ )

Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” ( QS. Asy-Syuura: 11)

🏷 Lafazh ayat لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءٌ “Tidak ada yang serupa dengan-Nya,” merupakan bantahan kepada golongan yang menyamakan Sifat-Sifat Allah dengan makhluk-Nya.

🏷 Sedangkan lafazh ayat وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ, “Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat,” adalah bantahan kepada orang-orang yang menafikan (mengingkari) Sifat-Sifat Allah.

– Bersambung in syâ Allâh... –

••• ════ ༻🍁༺ ════ •••

Ditulis oleh :
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Diedit oleh :
📝 TIM Editing AWWI

ℳـ₰✍
✿❁࿐❁✿
@alwasathiyah
__________________

👥 WAG Al-Wasathiyah Wal-I’tidāl
✉ TG : https://bit.ly/alwasathiyah
🌐 Blog : alwasathiyah.com
‌🇫 FB : fb.com/wasathiyah
📹 Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
📷 IG : instagram.com/alwasathiyah
🔊 Mixlr : mixlr.com/abusalmamuhammad

📎 Sumber : https://almanhaj.or.id/3263-tauhid-al-asma-wash-shifat-kaidah-tentang-sifat-sifat-allah-jalla-jalaluhu-menurut-ahlus-sunnah.html

🔗 Silahkan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.