┏━━━━━━━━━━━━━┓
QUESTION ANSWER 🎙️
┗━━━━━━━━━━━━━┛
JIKA SAHABAT MELAKUKAN KEBURUKAN (IKHTILATH), HARUSKAH DIJAUHI?
PERTANYAAN :
Assalamu ‘alaykum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismillaah.
Ana saat ini sekolah dan qadarallaah akhwat dan ikhwan campur.
Ana dulu berteman sama salah satu santri akhwat, Alhamdulillah dulu ana dan teman ana nggak deket sama ikhwan.
Tapi tiba tiba setelah libur panjang kemaren, dan dia deket sama santri lain, akhwat juga yang satu kelas juga sama ana.
Tiba tiba dia menjauhi ana cuma karena dia deket sama yang lain, dan sekarang ana perhatikan dia di kelas sering deket sama ikhwan.
Di luar sekolah juga dia sering main sama ikhwan tersebut.
Lalu sikap ana harus bagaimana? Apa ana jauhi dia aja?
Syukran.
➖➖➖➖➖
JAWABAN :
Wa’alaykumussalâm
Warohmatullâhi Wabarokâtuh
Ketika bersekolah ditempat bercampur antara akhwat dan ikhwan itu adalah sebuah musibah.
Jika tidak memungkinkan mencari sekolah yang tidak bercampur, hendaknya kita berusaha untuk menjauhi sebab-sebab fitnah semampunya dan hendaknya meminimalisir untuk berinteraksi dengan lawan jenis.
Berkaitan dengan sahabat sesama akhwat yg mulai menjauh, selama kita sendiri dengan dia bersahabat baik, menunaikan hak-hak dia sebagai muslim kemudian dia menjauhi kita, sebaiknya kita tidak ikut menjauhi dan tetap bersikap seperti biasa.
Namanya sahabat idealnya bersama baik suka maupun duka. Jika kita dijauhi kita tidak perlu ikut menjauh, kalau bisa dinasihati kita nasihati, komunikasikan dengan baik bicara dari hati ke hati, mungkin ada hal-hal yg membuat dia marah dengan kita kemudian kita minta maaf meskipun kita tidak merasa melakukan kesalahan/keburukan.
Persahabatan yg baik itu persahabatan di atas nilai-nilai agama.
Jika dengan bersahabat dapat menyeret kita pada keburukan, maka sebaiknya ditinggalkan.
Tetapi apabila kita bersahabat semakin menambah keimanan, menambah ilmu, menambah kebaikan, hendaknya tetap bersahabat dengan dia.
Jika kita melihat sahabat kita melakukan keburukan (bercampur dengan ikhwan), lumrah jika kita sedih, karena kita tidak suka sahabat kita jatuh dalam kemaksiatan.
Yang harus kita lakukan adalah menasihati dengan baik tanpa bermaksud menggurui, diingatkan dengan cara yang baik, selebihnya serahkan kepada Allah dan bukan lagi tanggung jawab kita bila dia mau menerima atau tidak.
Wallahu ta’ala a’lam bish shawab
🎙Jawaban Q&A : Ustadz Abu Salma Muhammad حفظه الله تعالى
🖊Transkrip : Tim Transkrip AWWI
______________
👤👥 Grup WhatsApp Al-Wasathiyah Wal I’tidål
📧 Telegram: https://bit.ly/alwasathiyah
🌐 Blog : alwasathiyah.com
🇫 Facebook : http://fb.me/wasathiyah
📹 Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
📸 Instagram : http://instagram.com/alwasathiyah
🔊 Mixlr : http://mixlr.com/abusalmamuhammad/