Q&A : BAGAIMANA HUKUM ZIARAH KHUSUS JELANG RAMADHAN ( NYEKAR )?

الوسطية والاعتدال

BAGAIMANA HUKUM ZIARAH KHUSUS JELANG RAMADHAN ( NYEKAR )

TANYA :

Assalamu’alaykum warohmatullah wabarokatuh

Ustadz bagaimanakah hukum tradisi ziarah kubur ( nyekar ) sebelum Ramadhan ? dan bagaimana caranya ya jika orang tua minta diantar pergi nyekar…sebab jika tidak diantar tidak ada yg nyupirin

➖➖➖➖➖➖
JAWABAN :

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

Hal itu tidak ada ajaran dan tuntutannya… Dan masih banyak amalan lain yg lbh bermanfaat…
Lagipula, kasihan sudah pergi jauh² dg niatan baik, tapi tdk diterima Allâh… Yg bilang tdk diterima bukan kita. Tapi Rasulullah…

من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد

Siapa beramal yg ga ada ajarannya dari Nabî, DITOLAK

Bahkan kalo meyakini kita ga nyekar ada “sesuatu” maka kita berdosa, karena meyakini sesuatu yg tdk ada dalilnya

Kalo dia meyakini bahwa Allâh yg akan memberikan bala lantaran perbuatan nya meninggalkan nyekar, maka ini syirik kecil dan maksiat besar…

Kalo dia meyakini org yg meninggal itu bisa memberi bala maka dia telah jatuh kpd SYIRIK BESAR

Tapi dalam kasus ini jika bapak/Ibu sdh tua, sudah diberi tahu masih ngeyel misalnya, lalu bersikeras jalan sendiri yg memiliki potensi madharat/bahaya, maka silakan diantar dgn tetap mengingkari dan niat sekedar Ziarah kubur bin nyekar
Niat Ziarah kubur BUKAN nyekar

Terlepas dari adanya khilaf antara yg melarang wanita Ziarah kubur secara mutlak dan ini pendapat mayoritas ulama Nejed, sebagian memakruhkan dan sebagian membolehkan sebagaimana hadits Nabî:

كنت نهيتكم عن زيارة القبور ألا فزوروها فإنها تذكركم الآخرة

Dulu saya melarang kalian Ziarah kubur, namun sekarang ziarahlah karena ziarah kubur itu mengingatkan akhirat

Dalam riwayat lain mengingatkan kematian

Jadi, Ziarah kubur itu tdk dilakukan kecuali utk mengingat kematian (akhirat), mengucapkan salam kpd penghuni kuburan dan mendoakannya…

Dan juga Ziarah kubur itu bebas kapan saja…

❗ TAPI TIDAK BOLEH :
◼Mengkhususkan waktu tertentu yg ga ada dalilnya, semisal menjelang Ramadhan atau pas lebaran
◼Dengan cara² tertentu baik dg bacaan, sholawatan, dll yg tdk ada tuntunannya
◼Membaca al-Qur’an di kuburan
◼Ga boleh safar atau bepergian jauh (syaddu Rihâl) dg tujuan Ziarah kubur. Misal, kita datang jauh² ke Surabaya misalnya, bertujuan Ziarah kubur. Ini haram hukumnya.

Sebagaimana sabda Nabi :

لا تشد الرحال الا لثلاثة مساجد

Janganlah kalian bepergian jauh (utk ibadah) kecuali ke 3 masjid saja

Yaitu masjid Nabawi, masjidil Haram dan Masjidil Aqsha

Makanya org² yg Ziarah ke makam, masjid, atau semisalnya dg slogan wisata reliji, itu semua tidak boleh alias haram alias bid’ah dan dapat membuka pintu kesyirikan

Wallahu a’lam
Semoga bisa membantu

@abinyasalma
__________________

✉Grup WhatsApp Al-Wasathiyah Wal I’tidål
♻Telegram: https://bit.ly/alwasathiyah
🌐 Blog : alwasathiyah.com
💠Facebook : http://fb.me/wasathiyah
🔰Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
📷 Instagram : http://instagram.com/alwasathiyah
🌀Mixlr : http://mixlr.com/abusalmamuhammad/

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.