Q&A : HUKUM ORANG YANG TIDAK MEMBACA AL-QUR’AN SELAMA TIGA HARI

الوسطية والاعتدال

HUKUM ORANG YANG TIDAK MEMBACA AL-QUR’AN SELAMA TIGA HARI

📚📚📚📚📚📚📚

TANYA :

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Afwan ana mau bertanya Ustadz…
Apakah pernyataan dibawah ini sebuah hadits?
Barangsiapa yang tidak membaca al-Qur’an selama tiga hari tanpa udzur maka ia dinamakan Hajr/seorang yang meninggalkan al- Qur’an

Jazaakallahu Khairan Ustadz

➖➖➖➖➖➖➖
JAWABAN :

وعليْكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

Saya belum pernah tahu dan belum pernah mendapati hadits seperti itu. Memang ada riwayat-riwayat dan atsar dari sahabat tentang anjuran untuk membaca al-Qur’an dalam sehari semalam, sepekan, 3 hari dan seterusnya.
Meski demikian, tidak ada satupun pendapat ulama atau fuqoha yang kami ketahui menyebutkan bahwa membaca al-Qur’an itu hukumnya wajib ain dengan waktu-waktu tertentu.

Syaikh Ibnu Baz rahimahullahu pernah ditanya :

هل هجر القرآن فوق ثلاثة أيام محرم؟

Apakah meninggalkan (membaca) al-Qur’an lebih dari 3 hari itu haram?”

Maka Syaikh menjawab :

لا ما هو بمحرم، هجر القرآن عدم العمل به، هجره عدم العمل به، أما القراءة لو ما تقرأ إلا في الشهر مرة أو في الشهر مرتين، أو في الشهر مرة أو مرتين، ما هو هجر، ما يسمى هجر، الهجر عدم العمل، أما القراءة سنة، كونه يقرأ القرآن كل اليوم أو كل أسبوع، أو كل شهر أو كل شهرين، الحمد لله، كله سنة.

Tidak, hal tersebut tidak haram. Meninggalkan (hajr) al-Qur’an itu adalah dengan cara tidak mengamalkannya. Menghajrnya adalah dengan tidak mengamalkannya. Adapun membaca al-Qur’an, sekiranya anda membacanya hanya sekali atau dua kali dalam sebulan, maka ini bukan hajr (meninggalkan) al-Qur’an namanya. Hajr itu adalah dengan tidak mengamalkannya. Adapun membaca al-Qur’an itu sunnah hukumnya, baik dibaca tiap hari atau tiap pekan atau tiap bulan atau tiap dua bulan. Alhamdulillah, semuanya sunnah (hukumnya).
Lihat : http://binbaz.org.sa/noor/2452

Kata Imam Ibnul Qoyyim dalam al-Fawaaid, menghajr (meninggalkan) al-Qur’an itu ada beberapa macam :

1⃣ Meninggalkan dari mendengarkannya dan mengimaninya serta memperhatikannya.

2⃣ Meninggalkan dari mengamalkannya, berhenti (mengetahui) halal dan haramnya, apabila ia membacanya maka ia mengimaninya.

3⃣ Meninggalkan berhukum dengannya dan tidak menjadikannya sebagai hakim pemutus baik di dalam perkara ushul (pokok) agama maupun furu’ (cabang)nya

4⃣ Meninggalkan dari mentadabburinya, memahami dan berusaha mengetahui apa yang dikehendaki oleh al-Mutakallim (yang berbicara) yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala

5⃣ Meninggalkan dari berobat dan mencari kesembuhan dengannya dari seluruh peyakit hati (termasuk badan).
👇
Adapun membaca kurang dari 3 hari, atau mengkhatamkan dalam sepekan, maka ini masuk dalam adab (etika).

Wallahu a’lam

✍@abinyasalma
__________________

✉Grup WhatsApp Al-Wasathiyah Wal I’tidål
♻Telegram: https://bit.ly/abusalma
🌐 Blog : alwasathiyah.com
💠Facebook : http://fb.me/abinyasalma81
🔰Youtube : http://bit.ly/abusalmatube
📷 Instagram : http://instagram.com/abinyasalma/
🌀Mixlr : http://mixlr.com/abusalmamuhammad/

AWWI 4

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.