الوسطية والاعتدال:
JIKA MEREKA TAHU DOSA KITA
▪Imam Ahmad berkata kepada Abu Bakr al-Marudzi :
يا أبابكر إذا عرف الرجل نفسه فما ينفعه كلام الناس
“Wahai Abu Bakr, apabila seseorang mengetahui dirinya sendiri, niscaya ucapan (pujian) manusia tidaklah berguna baginya”
▪Al-Imam al-Qohthoni bersenandung :
واللهِ لـو عَـلموا قبيحَ سريرتي ** لأبى السلامَ عليَّ من يلقاني
ولأعرضوا عنِّي وملُّوا صحبتي ** ولبُؤتُ بعد كرامةٍ بهوانِ
“Demi Allah, sekiranya mereka tahu betapa buruknya apa yang ada dalam diriku ** niscaya orang-orang yang bertemu denganku akan enggan menyalamiku
Mereka akan berpaling dariku dan tidak mau bersahabat denganku ** Alih-alih kemuliaan, malah kehinaan yang kudapat
▪Imam as-Sirri as-Saqthi berkata :
إني لأنظر إلى أنفي كل يوم مراراً مخافة أن يكون وجهي قد اسود
“Sesungguhnya aku selalu berulang ulang melihat hidungku setiap hari, khawatir wajahku berubah menjadi hitam (karena dosaku)”
▪Imam Muhammad bin Wasi’ berkata :
لَوْ كَانَ لِلذُّنُوبِ رِيحٌ ، مَا قَدَرَ أَحَدٌ أَنْ يَجْلِسَ إِلَيَّ
“Seandainya dosa memiliki bau, niscaya takkan ada seorangpun yang mau duduk dekat denganku”
Mereka adalah para Salaf yang dikenal keshalihannya? Lantas bagaimana dengan kita??
Apabila dosa kita berwujud dan memiliki rupa, masih maukah kita melakukan SELFIE dan menyebarkannya ke medsos??
@abinyasalma
✏______
♻WAG & Channel Telegram *Al-Wasathiyah Wal I’tidål*
📎TG : https://bit.ly/abusalma
🌐 Blog : alwasathiyah.com